Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Dr H Agung Danarto MAg, ternyata adalah seorang plagiat. Di sebuah tulisan di harian Kedaulatan Rakyat, 19 Agustus 2010, yang berjudul "Puasa Ramadan", ustadz muda asal UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tersebut ternyata menjiplak persis total seratus persen dari artikel yang ditulis oleh rekan sejawatnya sendiri yang termuat di majalah Suara Muhammadiyah 3 tahun yang lalu, dengan judul "Puasa Ramadlan dan Makna Penting Kejujuran".
Setelah diprotes oleh penulis aslinya melalui pikiran pembaca di harian itu, plagiator Agung Danarto memberi jawaban 2 hari setelahnya dan terlihat sangat tidak jelas maunya: mau minta maaf tapi tidak mengakui kesalahannya. Pak ustadz, mana ada minta maaf tapi tidak mengakui kesalahannya. Akui dulu kalau salah, baru minta maaf. Bukan begitu pak ustadz?
Alasan dia "lalai" dalam mengutip sumbernya jelas sebuah alasan yang TIDAK MASUK AKAL bagi seorang DOSEN TAFSIR HADITS, DOKTOR, USTADZ, SEKUM MUHAMADIYAH lagi! Sangat terasa kalau pak ustadz plagiator ini mengada-adakan alasan supaya terhindar dari plagiarisme. KOK BISA PERSIS 1000% kalau itu dianggapnya seperti khutbah jumat? PERSIS LHO PAK USTADZ. KEBETULAN KOK PERSIS??? Ngaku dong pak ustadz! Kalau memang tulisan itu dibikinkan orang lain, suruhan, ya bilang aja nggak papa, yang penting kan sebutin sumbernya. PLAGIARISME itu meng-aku milik orang lain tanpa ijin lho tadz. Sama dengan maling, pencurian, perampokan lah.
Muhamadiyah kan mestinya jadi lembaga amar makruf nahi mungkar. mana buktinya? kok kesannya pengurus pusatnya pura-pura nggak tahu sih?
Untuk dokumen plagiasi dan perbandingan kalimat per kalimat, silakan berkunjung ke http://www.scribd.com/antiplagiasi.
Berikut beberapa cuplikan berita yang telah muncul di beberapa media tentang Agung Danarto sebagai plagiator tersebut:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H