Mohon tunggu...
Rama AhmadNoor
Rama AhmadNoor Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi bermain game

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tren Logo Minimalis Rentan Memakan Korban, Haruskah Dihentikan?

4 Desember 2023   22:05 Diperbarui: 4 Desember 2023   23:59 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Redesain logo berbagai brand yang menunjukan logo bergaya minimalis sedang diminati (sumber: creativebloq.com)

“Desainer kalau dapat ide pertama jangan langsung dipakai, karena biasanya jutaan orang memikirkan ide yang sama. Cari ide kedua, dapat, tapi jangan dipakai, karena mungkin ribuan orang berpikir ide yang sama. Cari lagi ide ketiga, keempat, kelima, dan seterusnya. Desainer harus mendorong dirinya lebih kreatif, tidak berpikiran mainstream seperti orang kebanyakan. Mindsetnya sebagai pelari olimpiade, bukan Fun Run. Mencintai, bukan sekedar menikmati”.

Maka apakah tren desain minimalis perlu dihentikan demi menghindari kasus yang mungkin terjadi? Maka jawaban saya tidak perlu. Jika dilihat dari fungsi, desain logo bergaya minimalis akan sangat berguna dan memudahkan bagi brand yang menggunakannya. Maka yang perlu dihentikan adalah mindset desainer yang bermudah-mudah dalam membuat logo minimalis. Mereka perlu mendorong dirinya lebih jauh agar menciptakan desain yang minimalis namun juga unik dan memiliki ciri khas, bukan berlindung pada kata “yang penting simpel”.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun