“Desainer kalau dapat ide pertama jangan langsung dipakai, karena biasanya jutaan orang memikirkan ide yang sama. Cari ide kedua, dapat, tapi jangan dipakai, karena mungkin ribuan orang berpikir ide yang sama. Cari lagi ide ketiga, keempat, kelima, dan seterusnya. Desainer harus mendorong dirinya lebih kreatif, tidak berpikiran mainstream seperti orang kebanyakan. Mindsetnya sebagai pelari olimpiade, bukan Fun Run. Mencintai, bukan sekedar menikmati”.
Maka apakah tren desain minimalis perlu dihentikan demi menghindari kasus yang mungkin terjadi? Maka jawaban saya tidak perlu. Jika dilihat dari fungsi, desain logo bergaya minimalis akan sangat berguna dan memudahkan bagi brand yang menggunakannya. Maka yang perlu dihentikan adalah mindset desainer yang bermudah-mudah dalam membuat logo minimalis. Mereka perlu mendorong dirinya lebih jauh agar menciptakan desain yang minimalis namun juga unik dan memiliki ciri khas, bukan berlindung pada kata “yang penting simpel”.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H