Mohon tunggu...
Rama Aditya Nugraha
Rama Aditya Nugraha Mohon Tunggu... Freelancer - Manusia Biasa

Buang-buang waktu dengan ngebacot lewat tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Massa Aksi Universitas Islam Riau Konvoi Berunjuk Rasa di Gedung DPRD Provinsi Riau

17 September 2019   00:12 Diperbarui: 17 September 2019   00:15 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pekanbaru- Terkait dengan ketidakjelasan pemerintah mengatasi Kebakaran Hutan dan Lahan (karhutla) di Riau, Mahasiswa/i Universitas Islam Riau melakukan unjuk rasa di depan Kantor DPRD Provinsi Riau, Senin(16/9).

Awalnya massa bergerak dari Kampus UIR berjalan konvoi memasuki Jln.Jend Sudirman. Lalu massa memarkirkan kendaraan mereka tepat di pinggir jalan seberang Kantor DPRD Provinsi Riau. Massa melanjutkan berjalan kaki memutar melewati bundaran di bawah flyover sudirman, ribuan mahasiswa/i membanjiri jalanan.

Massa membanjiri gerbang depan Kantor DPRD Provinsi Riau dengan jumlah yang mencapai ribuan mahasiswa/i. Bahkan aksi unjuk rasa ini menyebabkan kemacetan di depan Kantor DPRD Provinsi Riau akibat jumlah massa yang mencapai ribuan. 

Tak berhenti disitu, massa memaksa masuk dengan mendorong gerbang depan kantor. Massa menuntut masuk ke dalam lingkungan kantor DPRD Provinsi Riau agar lebih leluasa menyampaikan aspirasi mereka.

dokpri
dokpri
"Kami berjanji tidak akan merusak fasilitas negara di lingkungan kantor", ucap Dedy Gustiawan selaku Koordinator Lapangan (korlap) dalam orasinya. Untuk menjaga situasi agar tetap kondusif, pihak keamanan pun membuka gerbang dan mengabulkan permintaan massa.

Aksi ini tentu didasari karena ketidakjelasan pemerintah menangani polemik Karhutla yang menyebabkan provinsi Riau dilanda kabut asap. Setiap tahun selalu terjadi Karhutla, massa kini menuntut penindakan terhadap perusahaan yang terlibat dalam pembakaran hutan dan lahan.

"Salah satu tuntutan dari Universitas Islam Riau ini adalah tentang tersangka, bagaimana tersangka ini nantinya nama perusahaan maupun petani yang menjadi tersangka ini diungkapkan, ditangkap, dan dicopot izinnya," tambah Irvan Nandes salah seorang mahasiswa yang ikut berorasi dalam aksi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun