2.Pembelajaran dilakukan dalam kelompok kecil.
3.Guru bertindak sebagai fasilitator atau pembimbing.
4.Masalah di lingkungan pembelajaran disusun dengan cara dan fokus tertentu dan berfungsi sebagai penggerak pembelajaran.
5.Belajar mandiri menghasilkan informasi baru.
6.Masalah yang digunakan untuk memecahkan masalah klinik.
Arends (2012), bahwa pembelajaran berdasarkan masalah mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1.Pengajuan atau pertanyaan ---mengorganisir pengajaran tentang masalah dan pertanyaan yang bermakna bagi siswa secara sosial dan pribadi . Mereka menghadapi berbagai situasi dalam kehidupan nyata yang memiliki banyak solusi yang bersaing untuk menyelesaikannya.
2.Berpusat pada bidang-bidang tertentu, seperti matematika, IPA, dan ilmu sosial, misalnya.
3.Penyelidikan asli, atau pencarian untuk memecahkan masalah Mereka harus mengumpulkan dan menganalisis data, membuat inferensi, membuat kesimpulan, mendefinisikan waktu, dan membuat hipotesis dan ramalan
4.Membuat produk dan memajangnya : Ini memerlukan siswa untuk membuat produk tertentu, baik itu karya seni atau karya nyata, serta peran yang menjelaskan atau menunjukkan cara menyelesaikan suatu masalah. Produk ini dapat berupa transkrip diskusi, pemecahan masalah , model fisik , video, atau perangkat lunak komputer .
5.Kolaborasi: Siswa bekerja sama, biasanya dalam kelompok kecil atau berpasangan.