[caption id="attachment_335592" align="alignnone" width="336" caption="Berbaring Berdua"][/caption]
China merupakan Negara besar dengan wilayahnya yang hamper spertiga bumi serta populasinya pun terbanyak dalam jajaran 3 besar dunia, tapi siapa sangka negeri yang dikenal dengan atheis atau tak mempercayai agama ternyata mempunyai sejarah yang menarik terutama untuk para agama islam.
Dalam sebuah diskusi kecil yang penulislakukan dengan mahasiswa islam senior yang belajar di negeri tirai bambu, “dahulu orang-orang asli China tak berani mengungkapkan keyakinan mereka terhadap tuhan, lantaran larangan pemerintah yang kuat, tapi setelah era baru tiba yang datang ke China setiap orang dari mereka berani menyatakan terang-terangan agama serta tuhan yang mereka percayai”.
Kita runcingkan sejenak permasalahan keyakinan yang ada di China, menelisik dari hal dan diskusi tersebut ada yang menarik tentang sejarah islam yang ada di China, menurut beberapa literature serta islam masuk ke china pada abad ke 7, datangnya islam ke China menurut para ahong atau imam masjid yang ada di China serta para muslim yang ada di China(dalam kesempatan ini penulis berada di China untuk studi) meyakini bahwa ketika zaman itu antara periode kekhalifahan Ummar bin Khattab dan Utsman bin Affan dua khalifah ini mengutus para utusannya yang merupkan sahabat Rasuululah untuk menyebarkan islam ke China, ada yang paling diyakini oleh para muslim China yaitu sahabat Rasul Saw Saad bin Abi Waqash yang diutus ke China untuk menyebarkan agama islam disini, serta sahabat Rasul ini pun menutup matanya disini tepatnya di Quanzhou.
Tak puas dengan apa yang dikatakan oleh para ahong atau imam masjid yang ada di China maka penulis pun ingin membuktikan langsung tentang makam yang dihormati muslim China sebagai makamnya sahabat Rasul yaitu Saad bin Abi Waqash yang ada di daerah Quanzhou Fujian China.
Dalam lawatan yang penulis lakukan bersama kawan-kawan mahasiswa yang mayoritas muslim kami menuju sebuah pemakaman yang berada di bukit, sebelum memasuki tempat tersebut kami pun mulai merasakan nuansa islam yang kental ketika memsuki pintu gerbang besar yang bertuliskan kaligrafi arab menandakan makam sahabat nabi yang baik kurang lebih seperti itu arti tulisan yang dipampang di gerbang tersebut. Ketika jalan beberapa saat kami pun mengikuti arahan yang terdapat dip eta serta kami pun menuju tempat yang kami tuju, sepi sunyi itulah gambran yang hanya bisa dirasakan saat berkunjung ketempat ini, makam yang dimaksud pun terlihat jelas karena dibangun dengan ukuran gerbang serta jalan yang agak berbeda, kami masuki dan terdapat dua bongkah onggok batu besar yang diselimuti dari permadani khas China, tibalah kami di makam sahabat Nabi yang mulia ini, kami pun memanjatkan alfatihah untuk sang ahli kubur. Percaya atau tidak kami sudah menyaksikan dengan kepala mata itu merupakan makam yang dihormati oleh muslim China.
Mengutip dari Mimbar Ulama yang dikeluarkan MUI pada edisi ke 358 tentang kunjungan Rombongan MUI yang berangkat Ke China dalam sebuahtulisan Prof Azyumardi Azra, menyatakan “tak cukup bukti, bahwa itu Sa’ad sahabat nabi, tak cukup sampai disitu penulis pun berhasil mendapat wawancara ekslusif bersama pengurus CIA ( China Islamic Assosiation) tentang makam sahabat tersebut, beliau brkata ketika ditanya tentang keberadaan makam sahabat nabi ersebut “bukan makam yang hakiki” tutur Mr Chen Yu Long ketua urusan Hubungan Internasional.
Melihat sejarahnya Saad bin Abi Waqash merupakan sahabat dari golongan assabiqunal awalin atau orang-orang yang pertama masuk islam, dikisahkan bahwasanya beliau meninggal dipangkuan anaknya dan meminta agar dikafani dengan jubah yang dipakainya dalam perang badar. Wallahualam bisshoab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H