Mohon tunggu...
eunoia
eunoia Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

penulis, editor

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sudahkah Indonesia Merdekaa?? Tuntut Indonesia untuk Merdeka 100%!!!!

17 Agustus 2024   16:49 Diperbarui: 17 Agustus 2024   16:49 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.theguardian.com/books/2024/feb/08/revolusi-by-david-van-reybrouck-review-indonesias-fight-for-freedom

17 Agustuss 1945 di peringati sebagai hari Dimana kita menyatakan kemerdekaan atas bangsa Indonesia. Kemerdekaan yang diartikan sebagai kebebasan dari belenggu penindasan, kekerasan, perampasan hak oleh bangsa lainnya.

makna MERDEKA secara esensi sebenarnya bukan hanya sebatas itu saja.
Soekarno pernah berkata "Perjuanganku lebih mudah karna mengusir penjajah dari bangsa ini, tapi perjuangan kalian akan lebih berat karna berhadapan dengan bangsa sendiri".

Mari kita menilik sekitar kita, masih banyak yang kelaparan, masih banyak Masyarakat miskin, Masyarakat yang tak mampu memperoleh Pendidikan karena maraknya komersialisasi Pendidikan, korupsi disegala sektor, pemerintahan yang tidak pro terhadap rakyatnya sendiri, hukum yang tajam kebawah tapi tumpul keatas.

Dengan menilik segala permaslahan dalam bangsa ini mengartikan bahwa kita sebenarnya belum MERDEKA. BELUM MERDEKA 100%.

MERDEKA 100% yang dimaknai oleh pemikiran Tan Malaka. Mengartikan kemerdekaan yang begitu kompleks, Merdeka yang diartikan kemakmuran rakyat, keudalatan bangsa, bangsa yang sanggup mandiri secara mental, budaya, politik, pertahanan, dan ekonomi; tidak bergantung pada dan dikuasai oleh bangsa lain maupun oleh kebobrokan para penguasa bangsa sendiri.

https://www.indoleft.org/news/2021-01-04/call-to-include-leftist-national-hero-tan-malaka-in-school-curriculum.html
https://www.indoleft.org/news/2021-01-04/call-to-include-leftist-national-hero-tan-malaka-in-school-curriculum.html

Walau mungkin secara mental kita sudah bisa melepaskan diri dari karakter pecundang bangsa terjajah dan inferiority complex yang menyertainya, di bidang politik dan pertahanan kita sudah bisa menyatakan diri berdaulat. Secara budaya, kita bahkan bisa berekspansi ke antero lain dan menyumbang secercah cahaya untuk dunia melalui karya seni dan sastra. Tapi, secara ekonomi, kita masih separuh bergantung pada kekuatan kapitalisme dan neokolonialisme asing. Itu terbukti dengan masih dikuasainya sumber daya alam dan cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak, seperti minyak bumi dan pertambangan, oleh pihak asing.

hendaknya kita bisa merdeka 100 persen demi mewujudkan cita-cita bersama menjamin kesejahteraan, keamanan, dan kedamaian bagi seluruh rakyat Indonesia. Jika hal itu telah terwujud, barulah kita layak merayakan kemerdekaan kita sebagai bangsa secara gegap-gempita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun