Mohon tunggu...
Rama Yuda Irawan
Rama Yuda Irawan Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Verba volant, scripta manent

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Bebas dari Stereotip, Mengekspresikan Diri dengan Rambut Gondrong

24 Maret 2023   04:51 Diperbarui: 24 Maret 2023   12:40 1217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam masyarakat Indonesia, terdapat prasangka atau stereotip tentang pria yang memiliki rambut panjang atau "gondrong". Terkadang, pria dengan gaya rambut seperti ini dianggap tidak rapi dan tidak sopan. 

Hal ini menyebabkan banyak sekolah dan tempat kerja di Indonesia memiliki aturan yang melarang pria untuk memiliki rambut panjang atau gondrong. Namun, apakah prasangka ini benar-benar tepat?

Ada banyak alasan mengapa seorang pria mungkin memilih untuk memiliki rambut panjang atau gondrong. Beberapa orang mungkin menemukan gaya rambut ini menarik atau mungkin merasa lebih nyaman dengan rambut panjang. Namun, ada pula pria yang memiliki kepercayaan agama atau budaya yang mendorong mereka untuk menumbuhkan rambut panjang.

Sayangnya, stereotip tentang pria dengan rambut panjang masih terus ada di masyarakat Indonesia. Pria dengan rambut panjang sering dianggap sebagai orang yang kurang sopan atau tidak terawat. 

Mereka sering dianggap sebagai orang yang tidak peduli dengan penampilan mereka dan kurang disiplin dalam kehidupan mereka. Stereotip ini tidak hanya tidak adil, tetapi juga merugikan bagi pria yang ingin mengekspresikan diri mereka melalui gaya rambut mereka.

Beberapa sekolah dan tempat kerja di Indonesia memiliki aturan yang melarang pria untuk memiliki rambut panjang atau gondrong. Aturan semacam ini juga bisa mempengaruhi rasa percaya diri dan kepercayaan diri seseorang, yang bisa berdampak negatif pada kesejahteraan mental mereka.

Kita harus menghargai hak setiap orang untuk mengekspresikan diri melalui penampilan mereka, termasuk melalui gaya rambut. Stereotip dan prasangka tentang pria dengan rambut panjang harus dilawan, dan kita harus membiarkan setiap orang mengekspresikan diri mereka dengan bebas tanpa takut dijatuhkan atau dikucilkan.

Kita harus memperjuangkan kebebasan berekspresi, termasuk dalam hal gaya rambut, dan menghargai keberagaman dalam masyarakat kita. Kita harus menolak semua bentuk diskriminasi dan prasangka, dan membangun masyarakat yang lebih inklusif dan merangkul semua jenis orang.

Pengaruh Otoritarian Orba

Pada era Orde Baru (1966-1998), pemerintah Indonesia memberlakukan banyak aturan dan kebijakan yang bersifat otoriter. Salah satu aturan yang diberlakukan pada masa itu adalah larangan bagi pria untuk memiliki rambut panjang atau gondrong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun