Mohon tunggu...
Rama Dinata
Rama Dinata Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar, Aktivis Sosial dan Pendidikan.

Just a simple person and believe that nothing is impossible

Selanjutnya

Tutup

Money

Kesiapan Menghadapi MEA

26 November 2016   00:34 Diperbarui: 26 November 2016   00:46 764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Kesiapan Daerah-Daerah Tertinggal Dalam Denghadapi  Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)

Apa itu MEA dan Kapan Munculnya MEA

MEA adalah bentuk integrasi ekonomi ASEAN dalam artian adanya system perdagaangan bebas antara Negara-negara asean. Indonesia dan sembilan negara anggota ASEAN lainnya telah menyepakati perjanjian Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community (AEC).  Kesepakatan tersebut mengharuskan semua bangsa-bangsa yang ada dalam keanggotaan ASEAN untuk membentuk suatu pasar tunggal dalam melakukan perdagangan, sehingga dalam melakuan aktivitas tersebut sudah tidak ada lagi pembeda antara pelaku perdagangan yang ada dinegara yang satu dengan negara yang lain. 

Berdasarkan hasil pertemuan Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang adakan  di Kuala Lumpur pada bulan Desember tahun 1997 Para Pemimpin ASEAN memutuskan untuk mengubah ASEAN menjadi kawasan yang stabil, makmur, dan sangat kompetitif dengan perkembangan ekonomi yang adil, dan mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial-ekonomi (ASEAN Vision 2020).

Kesamaan tujuan yang dilakukan oleh para pemimpin negara tersebut adalah bersepakat untuk mengurangi ketimpangan ekonomi antar negara ASEAN dan mendorong dan mengupayakan pemerataan ekonomi yang ada di kawasan asia tenggara melalui pasar tunggal sehingga menciptakan suatu perdagangan yang kompetitiv.

Seiring perkembangan dari tahun ketahun baik dari sudut pandang ekonomi maupun hubungan antara negara-negara asean maka diadakanlah pertemuan lanjutan Pada KTT Bali pada bulan Oktober 2003, para pemimpin ASEAN menyatakan bahwa Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan menjadi tujuan dari integrasi ekonomi regional pada tahun 2020, ASEAN Security Community dan Komunitas Sosial-Budaya ASEAN dua pilar yang tidak terpisahkan dari Komunitas ASEAN. Semua pihak diharapkan untuk bekerja secara yang kuat dalam membangun Komunitas ASEAN pada tahun 2020.

Dalam mewujudkan tujuan bersama pada tahun 2020 maka ditetapkanlah pemberlakuan MEA pada tahun 2015, pemberlakuan tersebut diawali dengan Persaingan tenaga kerja yang semakin ketat; hal ini menjadi suatu peringatan kepada pemimpin-pemimpin negara untuk selalu meningkatkan kualitas maupun kuantitas tenaga kerja yang ada dalam negara masing-masing, walaupun terdapat banyak yang harus dipersiapan selain penyedian tenaga kerja, seperti investasi, aliran modal dsb.

Apa yang menjadi Tujuan Utama dari  MEA

Seperti yang sudah di singgu dari uraian diatas bahwa Tujuan utama MEA 2015 yang ingin menghilangkan secara signifikan hambatan-hambatan kegiatan ekonomi lintas kawasan tersebut, yang harus diimplementasikan melalui 4 pilar utama, yaitu

  • ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi internasional (single market and production base) dengan elemen aliran bebas barang, jasa, investasi, tenaga kerja terdidik dan aliran modal yang lebih bebas
  • ASEAN sebagai kawasan dengan daya saing ekonomi yang tinggi (competitive economic region), dengan elemen peraturan kompetisi, perlindungan konsumen, hak atas kekayaan intelektual, pengembangan infrastruktur, perpajakan, dan e-commerce;
  • ASEAN sebagai kawasan dengan pengembangan ekonomi yang merata (equitable economic development) dengan elemen pengembangan usaha kecil dan menengah, dan prakarsa integrasi ASEAN untuk negara-negara CMLV (Cambodia, Myanmar, Laos, dan Vietnam); dan
  • ASEAN sebagai kawasan yang terintegrasi secara penuh dengan perekonomian global (integration into the global economy) dengan elemen pendekatan yang koheren dalam hubungan ekonomi di luar kawasan, dan meningkatkan peran serta dalam jejaring produksi global.

Empat pilar utama tersebut menjadi fokus yang harus yang harus diperkuat oleh negara-negara asean. Indonesia dalam ini harus bisa memperbaiki kelemahan-kelemahan dari segala kemungkinan terburuk yang akan dihadapi untuk bisa meraih competitive adventagebaik segi infrastruktur, SDM, iklim investasi, keamanan, dsb. Yang tidak kalah penting adalah upaya untuk meningkatkan kesiapan daerah-daerah yang masih ada pada kategori terbelakang, karena bukan tidak mungkin akan terjadi ketimpangan yang semakin jauh jika tidak dilakukan upaya persiapan dan dukungan pusat ke daerah secara terarah.

Peluang indonesia menghadapi MEA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun