Semarang (12/8) -- Pandemi Covid-19 berjalan hampir dua tahun. Seiring waktu berjalan, virus corona penyebab Covid-19 juga mengalami mutasi dan menimbulkan beragam varian baru. Kenali varian virus corona baik yang baru maupun lama dan pahami gejala serta cara mencegah penularannya agar tidak positif Covid-19. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan adanya pemberian nama-nama baru bagi varian virus corona yang telah terdeteksi di sejumlah negara. Penamaan ini dilakukan setelah sejumlah pertimbangan serta adanya konsultasi luas dan tinjauan dari banyak sistem penamaan potensial.
"WHO mengumpulkan sekelompok ahli mitra dari seluruh dunia untuk melakukannya, termasuk para ahli yang merupakan bagian dari sistem penamaan yang ada, ahli nomenklatur dan taksonomi virus, peneliti dan otoritas nasional," tulis WHO dalam keterangannya.
WHO memutuskan memberikan nama-nama baru bagi varian virus corona yang tidak terkait dengan suatu negara, namun masih tetap mudah diingat. Nama tersebut menggunakan alfabet Yunani. "Tidak ada negara yang boleh distigmatisasi karena mendeteksi dan melaporkan varian," kata Van Kerkhove melalui akun Twitter-nya, 31 Mei 2021.
Namun, banyak masyarakat yang belum mengerti mengenai penamaan varian baru covid-19 seperti yang sudah WHO putuskan. Kebanyakan masyakat masih menyebut varian baru dengan embel-embel negara asal pertama kali mutasi virus tersebut ditemukan, seperti corona dari inggris, corona dari india, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, saya Ralita Anggi Puspitaningrum selaku Mahasiswa KKN Undip Tim II 2020/ 2021 dari Fakultas Psikologi berinisiatif untuk melakukan sosialisasi kepada warga masyarakat mengenai mutasi virus covid-19 jenis baru yang terdiri dari nama-nama yang telah diberikan oleh WHO terhadap virus tersebut serta dampak setiap virus kepada tubuh.
Pelaksanaan program ini dilakukan dengan cara membagikan brosur dan poster kepada warga khususnya masyarakat RT 07 RW 03, kelurahan kedungmundu. Diharapkan dengan adanya pembagian brosur serta poster ini, masyarakat lebih paham dan meningkatkan tingkat kesadaran masyarakat mengenai penamaan serta ciri-ciri dari mutasi virus corona jenis baru.
Penulis: Ralita Anggi Puspitaningrum (Fakultas Psikologi)
Dosen Pembimbing Lapangan: Drs. Eko Ariyanto, M.T
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H