Semarang (10/8) -- Kembali, Universitas Diponegoro Semarang menyelenggarakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilakukan di lokasi domisili masing-masing mahasiswa. Hal ini dikarenakan saat ini masih terjadi lonjakan kasus pandemi Covid-19. Â Pada program KKN tahun ini mengambil tema, "Sinergi Perguruan Tinggi dengan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG's) melalui Kegiatan Kuliah Kerja Nyata."
Selama pandemi COVID-19 yang disebabkan oleh virus corona, telah terjadi perubahan besar terhadap aktivitas manusia, termasuk rutinitas yang dilakukan keluarga. Anak-anak terpaksa harus belajar di rumah karena sekolah ditutup. Akibat penerapan physical distancing ini, anak-anak juga tidak dianjurkan untuk bermain dengan teman-temannya di luar rumah. Akhirnya, seluruh anggota keluarga kini lebih banyak menghabiskan waktu di depan gadget, baik itu televisi, smartphone, tablet, laptop atau video games dan akses internet. Penggunaan gadget ini bisa lebih lama dari biasanya, atau melebihi batas yang disarankan satu jam per hari untuk anak-anak usia dua hingga lima tahun. Apalagi setelah WHO mengatakan game bisa membantu melepaskan stres dan menghibur anak-anak selama di rumah saja. Masalahnya, jika sudah berlebihan, terus menerus hingga kecanduan, game dan gadget bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Pandemi Covid-19 memaksa banyak orang untuk berada di rumah saja. Dimulai dari pembelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah, dan kerja dari rumah (Work From Home). Efeknya adalah meningkatnya risiko penggunaan gadget atau internet yang berlebihan terutama pada anak-anak dan remaja. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah memberikan peringatan akan adanya risiko ini, yaitu Unhealthy sedentary lifestyles (pola hidup tidak sehat, kurang banyak bergerak). Kemudian pola tidur juga berubah, olah raga atau aktivitas fisik yang kurang, pola makan dan nutrisi yang terganggu, sakit kepala, nyeri leher akibat terlalu lama melihat layar.
Belum lagi maraknya konten di internet yang berbahaya seperti kekerasan dan seksual. Menurut Psikiater dan Kepala Instalasi Rehabilitasi Psikososial RS Jiwa dr H. Marzoeki Mahdi Bogor dan RS Siloam Bogor, dr Lahargo Kembaren, SpKJ, informasi yang salah atau berlebihan tentang Covid-19 yang bisa memicu masalah kejiwaan seperti cemas, depresi, trauma psikologis.
Kecanduan internet ditandai dengan penggunaan internet berlebihan akibat kurangnya kemampuan dalam pengendalian diri, dan menganggu fungsi sehari-hari, misalnya bolos kelas, penurunan prestasi sekolah dan tidur menjadi berkurang. Anak dan remaja lebih rentan mengalami kecanduan internet karena rasa ingin tahu yang sangat besar dan bagian otak yang berfungsi untuk mengendalikan perilaku masih dalam proses perkembangan.
Gejala-gejala Adiksi Internet
- Berpikir terus-menerus untuk bermain internet
- Menggunakan internet lebih lama dari waktu yang sudah ditentukan
- Berusaha untuk mengurangi atau menghentikan bermain namun gagal
- Membutuhkan waktu semakin lama untuk mendapatkan kepuasan saat bermain internet
- Menggunakan internet/game/gadget untuk mengalihkan rasa sedih, marah, kecewa
- Merasa sedih, cemas, gelisah saat tidak bermain internet atau saat berusaha mengurangi, memberhentikannya
- Memiliki masalah di sekolah, dengan teman, guru, orang tua, keluarga karena pengguna internet
Oleh karena itu, Ralita Anggi Puspitaningrum selaku Mahasiswa KKN Undip Tim II 2020/ 2021 dari Fakultas Psikologi mengadakan sosialisasi mengenai bahaya adiksi internet pada masa pandemic covid-19. Dimana kegiatan sosialisasi ini, masyarakat terutama warga RT 07, RW 03, Kelurahan Kedungmundu dapat memahami mengenai bahaya adiksi internet dan cara untuk mengatasi atau mencegah adiksi internet pada masa pandemic covid-19. Pelaksanaan sosialisasi dilakukan dengan memberikan penjelasan melalui power point, poster serta brosur yang dibagikan kepada warga. Dengan adanya pelaksanaan program ini, diharapkan dapat membantu masyarakat dalam mencegah terjadinya adiksi internet terutama bagi anak-anak.
Penulis: Ralita Anggi Puspitaningrum (Fakultas Psikologi)
Dosen Pembimbing Lapangan: Drs. Eko Ariyanto, M.T
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H