Rakernis Div Humas Polri 2024 Makna Dibalik Gunungan Wayang dan Filosofinya

Di sela-sela Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Humas Polri T.A 2024 (22/04/24). Rapat Kerja Divisi Humas Polri Tahun 2024 menampilkan desain wayang di atas panggung. Wayang berbentuk gunung dalam wayang kulit melambangkan perjalanan hidup. 

Wayang gunung merupakan metafora bagaimana kehidupan menjadi semakin kompleks seiring bertambahnya usia. Hal ini, mengingatkan kita bahwa dengan pengetahuan dan pengalaman yang lebih luas, diperlukan peningkatan tanggung jawab, fokus, dan pendekatan terpadu untuk menghadapi tantangan hidup.

Polri juga dihadapkan pada tanggung jawab, pelindung masyarakat, menghadapi banyak tantangan. Ketika masyarakat berkembang pesat dan kejahatan menjadi lebih maju, tugas-tugas yang ditangani POLRI menjadi lebih rumit dan menuntut. Menjadi terlatih, etis, dan berdedikasi untuk melindungi masyarakat sangat penting bagi Polri.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Sandi Nugroho, menceritakan pentingnya kepercayaan masyarakat terhadap yayasan ini. Ia berpendapat, kepercayaan masyarakat yang kuat sangat penting agar Polri bisa eksis dan berfungsi efektif di masyarakat. Hal ini membantu POLRI menjadi lebih efektif dalam menyelesaikan kejahatan dan menjaga keamanan masyarakat.

Irjen Sandi Nugroho pun memahami situasi tersebut. Ia mengakui, jika kepercayaan masyarakat terhadap Polri menurun, maka dampaknya bisa sangat serius.

Humas Polri untuk membangun kepercayaan masyarakat, Humas sangat penting untuk membantu masyarakat mendapatkan informasi mengenai aktivitas dan keputusan kepolisian. Humas juga mendorong interaksi positif dan inisiatif Polri dengan menunjukkan upaya mereka. Dengan aktif berinteraksi dengan masyarakat dan menampilkan Polri secara positif, Divisi Humas dapat berperan penting dalam membangun kepercayaan antara polisi dan masyarakat.

Ibarat gunung, Polri diharapkan bisa menjadi pengayom masyarakat. Polri juga harus melindungi masyarakat dari bahaya dan menjamin keselamatan publik.