Kami sang pemimpi yang menerjang badai tirani
Demi masa depan cerah yang selalu dinanti
Lihatlah rengkuh erat kami,
Kami beramunisikan tekad yang hakiki
Kami sang selalu kokoh berdiri di penghujung negeri
Membawa asa dalam tangan-tangan kecil berapi
Menyulutkan patriotis di titik urat nadi
Menghadang kalut bertemankan sepi
Selalu siap dengan liku yang takkan kunjung berhenti
Peduli apa? Kami hanya anak muda dari beda generasi
Meradang, membawa serpihan revolusi dari rauman lubuk hati
Membenteng luka lama sebagai materi berbenah diri
Karena takkan kami biarkan yang sama terulang lagi kesekian kali
Kalau bukan kami, maka siapa lagi?
Berharap pada generasi yang mendengkur di saat fajar menghampiri?
Lalu membiarkan negeri ini dilahap para pengintai di malam hari?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H