Mohon tunggu...
RA Lutfiah Az
RA Lutfiah Az Mohon Tunggu... Lainnya - p i a a

Mari berpendar dengan garis yang sama denganku disini! Sajak Sang Pemimpi, begitu kunamai.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Arah Takdir

31 Mei 2020   06:00 Diperbarui: 31 Mei 2020   06:08 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kupandang langit...
Berubah wajahnya, tak lagi sama
Sekejap muncul tanya
Adakah di sana,
Kisah hidupku tengah dibaca?
Kemana arah takdirku bercerita?
Di mana sesuatu yang aku butuhkan ada?
Sebentuk yang akan mencintaku dan kucinta

Kupandangi langit dan bulan bermuram durja
Walau kerlip bintang bercahaya
Tak segan ceriakan malamnya
Tapi tak bisa, semua itu tak bisa
Tetap saja gelap rasa dan kabut malam jiwa mulai meraja
Sakiti mimpi yang telah ada
Dan harapanku pun mulai sirna

Kupandang langit...
Dan aku tertawa
Mengapa aku harus merana?
Karena aku tak tahu kapan saatnya, aku menutup mata
Kapan aku tinggalkan dunia
Kapan pula aku tinggalkan pesona cinta gila

Kupandang langit...
Dan ku tahu bahwa
Biarlah esok yang bermain sandiwara
Bukan lagi kita

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun