Hari ini adalah peringatan Hari Lahir Pancasila yang diselenggarakan dengan cara berbeda (NEW NORMAL) yaitu secara virtual dan diikuti oleh seluruh masyarakat Indonesia (yang mau) melalui saluran televisi, karena masih berada ditengah-tengah pandemi global covid 19. Sebelum acara seremonial virtual itu dimulai, berbagai talk show untuk mengisi pagi juga dilaksanakan oleh stasiun televisi dengan topik MENGHADAPI COVID 19 DENGAN NILAI-NILAI PANCASILA. Sungguh bangga kita menjadi orang Indonesia, karena apapun ancaman dan permasalahan ternyata bisa dihadapi dengan PANCASILA.
Untuk menemani acara "nobar" peringatan Hari Lahir Pancasila, saya beli pecel untuk sarapan di rumah, dan sampainya di warung pecel cukup terkejut karena warung yang baru saja buka lagi setelah lebaran sudah dipenuhi oleh para fans yang makan ditempat. Demikian pula sepanjang jalan menuju warung sudah banyak orang berkerumun tanpa masker dan seolah-olah pandemi covid 19 sudah selesai, (atau minimal dianggap sudah bukan masalah lagi).
Inilah yang menambah kebanggaan dan kebersyukuran saya sebagai orang Indonesia. Ternyata kita sama sekali nggak perlu kuatir sama yang namanya covid 19 itu. Setidaknya ada beberapa alasan logis yang masuk (atau keluar?) akal.
pertama, sepertinya kita harus percaya kepada apa yg diyakini sebagian orang, bahwa sebenarnya virus itu nggak ada. Ini hanya akal-akalannya segelintir orang saja yang termasuk elit global (entah siapa orangnya) untuk menghancurkan ekonomi dunia dan menguasainya. Mantan menteri kesehatan yang saat ini jadi terpidana "karena didzolimi" saja ngajak kita utk tidak percaya kepada WHO yg membidangi kesehatan dunia.
Indikasi bahwa virus ini sebenernya rekayasa juga bisa dilihat dari berubah-ubahnya identitas si virus yg tertulis dlm KTP. Awalnya diyakini bahwa virus ini adalah tentara Tuhan utk melindungi kaum tertindas, tapi setelah orang yang "sejenis" dengan orang yang tertindas itupun jadi korban, akhirnya muncul identitas baru bahwa si virus ini berkewarganegaraan Israel dan beretnis yahudi yang termasuk dalam kelompok iluminati. Masih belum capek ganti identitas, kemudian si virus juga diberi KTP berkewarganegaraan Cina, krn ternyata nyerang kelompok yahudi juga. Inilah bukti pendukung bahwa virus itu sebenarnya hanyalah rekayasa. Kalaupun bukan rekayasa, yakinlah bahwa virus itu pun akan frustasi karena harus bolak balik ganti KTP.
kedua, jikalaupun virus itu benar ada, kitapun nggak perlu panik. Saat para ilmuwan dunia masih belum menemukan obat untuk menyembuhkan penderita covid 19, dan bahkan memperkirakan kalau vaksinnya baru akan ditemukan tahun 2021, sudah banyak orang Indonesia yang memiliki obat penyembuh yang ampuh. Ada yang 3 hari sembuh, ada yang 7 hari sembuh. Hebatnya lagi, ada juga yang mampu menelan virus dan bahkan ada yang sudah tahu bahwa virus itu baunya tengik.
Jadi..... untuk apa kuatir ? Di negeri ini semua serba mudah diatasi...
alasan ketiga masih terkait dengan alasan kedua tadi. Kecerdasan, keberanian dan kreativitas luar biasa dari anak bangsa yang jauh melampaui kemampuan ilmuwan dunia dalam menciptakan obat covid 19 ini, memiliki potensi ekonomi yang sangat besar. Bayangkan, dengan obat ajaib super ampuh yang diciptakan oleh anak bangsa, kita bisa melakukan efisiensi anggaran yang luar biasa, tidak perlu pemerintah pusing-pusing menyiapkan anggaran ratusan trilyun yang pada akhirnya lebih banyak untuk bancakan saja.
Katakanlah harga 1 botol obat itu  250 ribu dan bisa untuk menyembuhkan beberapa orang dalam hitungan hari, Indonesia hanya butuh 50 triylun untuk memproduksi 200 juta botol untuk seluruh rakyat Indonesia dan pada akhirnya semua rakyat Indonesia bebas covid 19. Hebat bukan.....?
Bahkan, saya yakin bahwa Perdana Menteri India yang sempat dipuja-puja karena menggelontorkan ratusan trilyun untuk warganya yang di lockdown dan akhirnya kacau balau itu pun pasti akan sangat menyesal setelah tahu kehebatan orang Indonesia. Bahkan mungkin akhirnya orang Indonesia akan dianggap setara dewa oleh orang India.
Ratusan trilyun lainnya masih bisa digunakan untuk memberikan THR, gaji ke 13 dan macam2 kebutuhan ekonomi. Perusahaan dan mall-mall pun nggak perlu tutup agar roda perekonomian terus berputar. Dalam era industri 4.0 ini, kehebatan Indonesia itu tentu tidak butuh waktu lama untuk diketahui negara lain dan membuat mereka iri. Ini juga merupakan peluang ekonomi yang sangat besar. Seluruh negara di dunia pasti akan berusaha membeli obat covid 19 made in Indonesia untuk mengobati dan menyelamatkan rakyatnya.