Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Tolak RUU Pertembakauan, Petani Tembakau Hanya Dijadikan Tameng

12 Maret 2017   20:38 Diperbarui: 13 Maret 2017   06:00 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Nurul Komariah (32) namanya, ia merupakan petani tembakau di Desa Bagusan, Kecamatan Parakan, Temanggung, Jawa Tengah, kini beralih menanam sayuran. Dia beralih menjadi petani sayuran di antaranya karena tidak tahan dengan panjangnya proses tata niaga tembakau. Berdasarkan media arus utama Kompas.com yang di beritakan tertanggal 29 Januari 2017 (DISINI). 

Para petani seperti Nurul Komajah yang selalu dijadikan tameng oleh industri tembakau dan oknum-oknum legislatif yang menjadi inisator RUU Pertembakauan  di syahkan menjadi Undang-Undang. Yang menjadi dalih RUU ini disyahkan adalah kepentingan petani tembakau yang dilekatkan dengan industri. Jadi terkesan apabila kepentingan Industri tembakau dihambat maka akan membuat petani tembakau termiskinkan.

Tembakau bagaikan komiditi primadona sehingga untuk mengatur tata niaga'nya,pengendalian, produksi, impor harus di atur dengan undang-undang khusus. Padahal masih banyak komiditas pertanian lain yang memiliki pengaruh lebih besar bahkan hajat hidup orang banyak yang perundang-undangannya tidak diatur secara khusus, contohnya beras, gula, tepung, dll. Apa yang membuat perlu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun