[caption caption="Deskripsi : Museum bank Indonesia Yang Modern I Sumber Foto : Andri M"][/caption]Awalnya aku tidak berniat mengunjungi Museum Bank Indonesia pada tanggal 22 November 2015, Abdul Mutaqin dengan panggilan Takin yang menjebak ku kesana bersama beberapa teman-teman Backpacker Jakarta. Museum Bank Indonesia (BI) bersebelahan persis dengan Museum Bank Mandiri dan terletak didepan persis Halte Busway Trans Jakarta Kota. Sebetulnya aku menjadwalkan diri di acara talk show menyangkut travelling di Bank Mandiri, setelah acara tersebut aku hendak pulang ke Cikeas dan tanpa sengaja aku bertemu Takin plus beberapa teman di Backpacker Jakarta. Pertemuan ini yang menjadi awal aku kedua kalinya mengunjungi Musem Bank Indonesia.
Kenapa diriku suka mengunjungi museum? karena Museum merupakan salah satu destinasi wisata yang menyimpan dan mengoleksi benda-benda sejarah. Dimana benda-benda tersebut pasti memiliki cerita masa lalu yang membentuk diri kita sekarang. Ketika berada di Museum diri ku dapat menemukan informasi dan bisa menambah wawasan tentang kejadian sejarah dan mengenal budaya dan seni masa lalu.
[caption caption="Deskripsi : Bersama BPJ ke Museum Bank Indonesia I Sumber Foto : Andri M"]
Museum bank Indonesia terletak di Jakarta, di Jl. Pintu Besar Utara No. 3, Jakarta Barat. Museum ini merupakan tempat menyimpan berbagai hal mengenai sejarah Bank Indonesia dan produknya. Bank Indonesia didirikan pada tanggal 1 juli 1953 yang kemudian menjadi Bank Central bagi Republik Indonesia. Museum Bank Indonesia menjadi museum yang menampilkan tentang Bank Indonesia, mulai dari awal mulai terbentuknya, didirikannya, perjalanannya sampai saat ini, dimana hal tersebut digambarkan dengan menggunakan biorama-biorama, patung-patung, gambar, benda--benda bersejarah dan berbagai multimedia modern.
[caption caption="Deskripsi : Potret dari Atas Museum Bank Indonesia I Sumber Foto : Google Map"]
Bangunan historis ini memilik 2 (dua) lantai, dimana lantai pertama dari Museum Bank Indonesia terdiri dari pintu masuk utama, pintu masuk belakang, ruang pengeluaran, dan pengedaran uang perpustakaan serta kafe museum. Ketika masuk pintu gerbang museum, aku langsung menuju lantai dua karena tempat pemeran tetap koleksi yang ada di museum ini ada di lantai dua. Sebelum masuk saya pun terlebih dahulu menitipkan tas kami di tempat penitipan barang. Lalu setelah itu, saya membeli tiket seharga Rp.5000 / orang dan kemudian menuju ruang pelayanan pengunjung
Sedangkan di lantai kedua terdiri dari lobi, ruang penitipan barang, ruang pelayanan pengunjung, ruang teater, ruang pengantar sejarah, pra BI serta ruang pameran tetap, serta ruang emas. Saat pertama masuk lantai 2, saya melihat 12 ruang transaksi bank zaman dahulu yang telah berfungsi sejak zaman D Javashe Bank, dimana disebelahnya terdapat monumen peresmian museum oleh Presiden RI Dr.H. Susilo Bambang Yudhoyono.
Sejak 1953 hingga sekitar 1975 ruang transaksi tersebut tetap digunakan Bank Indonesia, meski berfungsi sebagai bank sentral, Bank Indonesia masih menjalakan fungsi komersial hingga 1968. Sebagai ruang untuk menerima penyetoran dan pembayaran, ruang ini merupakan ruang terisolasi bagi siapapun kecuali untuk para kasir. Kegiatan dalam ruang transaksi terbagi menjadi 2 (dua) bagian : pembayaran dan penerimaan setoran. Ruang transaksi tersebut merupakan sarana Bank Indonesia dalam melayani berbagai transaksi tunai, dan kredit usaha.
[caption caption="Deskripsi : Metamorfosa Logo Bank Indonesia I Sumber Foto : Andri M"]
Koleksi yang dipamerkan juga terdapat sejarah mata uang dari baik itu berupa coin dan uang kertas sesuai perkembangan jaman. Museum ini juga memamerkan replika emas cadangan BI yang dipamerkan dalam sebuah ruangan replika brangkas penyimpanan uang. Emas yang dipamerkan dibuat sesuai bentuk asli emas batangan dan beratnya pun dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai aslinya. Namun perjalanan sampai terbentuknya BI dan museum BI pun turut di pamerkan, bahkan perjalanan sampai uang ditemukan pun diberi gambaran di museum BI.
Bangunan Museum Bank Indonesia menempati bangunan bersejarah dalam perjalanan pergerakan dan perbankan di Indonesia. Museum ini awalnya merupakan sebuah rumah sakit Binnen Hospital, lalu kemudian digunakan oleh De Javasche Bank (DJB) pada tahun 1828. Museum Bank Indonesia ini berfungsi sebagai lokasi untuk mengumpulkan, menyimpan, merawat, mengamankan dan memanfaatkan berbagai artefak dan benda-benda yang berkaitan dengan perjalanan panjang dari Bank Indonesia untuk kepentingan pendidikan kepada masyarakat. Bentuk pendidikan kepada masyarakat yaitu dengan memberikan informasi tentang sejarah Bank Sentral Indonesia yang lengkap, akurat dan dipahami oleh masyarakat.