Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mudik Pintar & Gratis Bersama Kementerian Perhubungan

25 Mei 2017   06:42 Diperbarui: 27 Mei 2017   22:07 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Mudik Gratis bersama Kemnhub I Sumber Foto : Kemenhub

Seminggu menjelang Idul Fitri sampai dengan H+3 merupakan waktu dimana massa yang besar meninggalkan kota-kota besar di Indonesia menuju kota yang lainnya. Aksi tersebut disebut dengan mudik atau pulang kampung. Jakarta sebagai kota bisnis merasakan dampak terbesar pada saat musim mudik lebaran. Perubahan kepadatan lalu-lintas berubah 180 derajat dari yang padat, macet dan polusi udara menjadi sepi, jalan lancar dan udara lebih segar.

Bagi penduduk lain yang berdomisili di desa, Jakarta menjadi salah satu kota tujuan impian untuk mereka mengubah nasib. Lebih dari 80 persen para urbanis datang ke Jakarta untuk mencari pekerjaan. Mereka yang sudah mendapatkan pekerjaan biasanya hanya mendapatkan libur panjang pada saat lebaran saja. Momentum inilah yang dimanfaatkan untuk kembali ke kampung halaman.

 Hal ini terus berlanjut dan semakin berakar ketika banyak urbanis yang mencoba peruntungannya di kota. Tidak hanya di Jakarta, tradisi perpindahan penduduk dari desa ke kota juga terjadi di ibukota provinsi lainnya di Indonesia. Terlebih dengan diterapkan otonomi daerah pada tahun 2000, maka orang semakin banyak mencari peruntungan di kota. Tradisi mudik Lebaran melekat erat dengan hari yang suci Idul Fitri. Kerinduan akan kampung menetralkan atas kerepotan dirasakan, tetapi dijadikan pemanis kemenangan.

Budaya mudik merupakan potret budaya masyarakat kita yang sudah berlangsung berabad-abad. kembali ke Fitrah sebagai upaya kesalehan yang bersifat spiritual. Ternyata tradisi mudik lebaran untuk berkumpul bersama keluarga dan mengucapkan selamat idul fitri ini tidak tergantikan meski dengan beragam alat komunikasi yang semakin canggih. Orang-orang rela antri, berdesak-desakan, macet panjang, dan resiko kecelakaan dengan roda dua demi bisa melaksanakan tradisi pulang ke kampung halaman dan berkumpul bersama keluarga saat lebaran.

Resiko kecelakaan Lalu Lintas Pendamping Mudik Lebaran

Salah-satu dampak yang mengiringi budaya mudik ini yaitu kecelakaan lalu lintas. Kendaraan yng mengalami kecelakaan lalu lintas dari kendaraan roda 4, kendaraan roda 2, bus, dan angkutan umum lainnya. Jumlah kecelakaan lalu lintas berdasarkan data kepolisian pada tahun 2015 ( H-6 s/d H+6) berjumlah 2975, dengan korban meninggal dunia sebanyak 606 orang. Tidak hanya korban meninggal dunia saja banyak pula yang mengalami luka berat dan luka ringan. Untuk luka ringan sebanyak 3674 orang adapun luka berat 1012 orang. Total kerugian diperkirakan sebesar Rp.5.850.575.000,-.

Bagaimana dengan tahun 2016 ( H-6 s/d H+6 ) ??? terjadi penurunan jumlah kecelakaan lalu lintas bila dibandingkan dengan tahun 2015. Dari segi angka memang turun tetapi jumlahnya tetaplah cukup besar. Angka kecelakaan lalu lintas berjumlah 2719 dengan korban meninggal dunia sebanyak 504 orang. Untuk angka pemudik yang mengalami luka ringan sebanyak 3635 orang. Adapun yang mengalami luka berat sebanyak 873 orang. Kerugian ditaksir Rp.5.552.480.000,-.

Kecelakaan Roda Dua Pada Mudik Lebaran Patut Diwaspadai.

Catatan kepolisian menunjukkan jumlah kendaraan yang melintasi jalur Pantura, tengah, dan Pantai Selatan pada musim mudik 2016 sebanyak 2.549.348 kendaraan baik roda empat dan roda dua yang melintas tiga jalur utama mudik tersebut sejak H-6 hingga Hari H pertama Lebaran 2016. Rincian jenis kendaraan roda dua yang melintasi jalur mudik tahun 2016 sebanyak 1.596.184.

Jumlah kendaraan yang besar yang tidak sebanding dengan ruas jalan dan jumlah pintu tol membuat antrian mencapai 20 - 22 Km dari pintu Exit Toll Brebes Timur yang terjadi hari Sabtu (H-4), dan di beberapa Ruas Jalan Nasional di tahu 2016 lalu. Lintasan Penyeberangan Merak-Bakauheni di Pelabuhan Penyeberangan Merak saat arus mudik terjadi antrian kendaraan pada H-4 (Sabtu, 2 Juli 2016) dan H-3 (Minggu, 3 Juli 2016), antrian sepanjang sekitar 2 KM dari Pelabuhan.

Adapun perbandingan kendaraan bermotor yang terlibat kecelakaan lalu lintas adalah sepeda motor sebanyak 3.766 unit. Kecelakaan kendaraan bermotor sekitar 70 persen melibatkan kendaraan roda dua di tahun 2016. Kementerian perhubungan pun memprediksi peningkatan jumlah kendaraan roda 2 dimana pada tahun 2016 sebanyak 5,14 juta unit naik menjadi 6,07 juta unit atau sekitar 18,8 % peningkatannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun