Tayangan sebuah video seorang anak yang batuk-batuk tak berhenti diperlihatkan kepada kami para Blogger yang hadir di kegiatan Blogger gathering bersama Kementerian Kesehatan menyangkut pekan Imunisasi Dunia pada tanggal 27 April 2017 bertempat di Hotel Parklane, Jakarta. Daku pun tertunduk melihat tayangan itu. Merasa tidak tega menatap video MP4 tersebut dimana berdasarkan keterangan dr.Prima Yosephine, MKM (Kepala sub direktorat surveilans dan karantina kesehatan dirjen P2P Kemenkes), anak tersebut berujung menemui yang memiliki hidup.
Ada juga yang menyampaikan bahwa anaknya sehat tanpa di Imunisasi. Yang tidak diketahui oleh orang tua tersebut kenapa anak tersebut tidak terjangkit penyakit karena Herd Immunity atau kekebalan kelompok. Situasi dimana sebagian besar masyarakat terlindungi / kebal terhadap penyakit tertentu sehingga menimbulkan dampak tidak langsung (indirect effect) yaitu turut terlindunginya kelompok masyarakat yang bukan merupakan sasaran imunisasi dari penyakit yang bersangkutan. Tetapi Herd immunity dapat tercapai hanya dengan cakupan imunisasi yang tinggi dan merata.
Anak yang tidak di imunisasi tersebut memang sehat dilingkungan tersebut tetapi apakah dia hanya menetap disana saja seumur hidupnya ?? .... Pastinya orang tua'nya pada suatu saat akan membawa anaknya jalan-jalan, rekreasi, sekolah atau kegiatan outdoor lainnya dimana akan menimbulkan resiko tertular penyakit. Tanpa kekebalan tubuh yang memadai dari imunisasi maka anaknya tersebut dapat terdampak.
Kenapa Imunisasi Itu Penting ?
Imunisasi memiliki tujuan yang sangat baik yakni menurunkan kesakitan, kecacatan & kematian akibat Penyakit-penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I), Contoh PD3I : Polio, Campak, Hepatitis B, Tetanus, Pertusis (Batuk Rejan), Difteri, Rubella, Pneumonia dan Meningitis. Imunisasi merupakan salah satu investasi kesehatan yang paling cost - effective (murah).
Adapun dampak yang dapat ditimbulkan oleh penyakit-penyakit tersebut, missal ; Campak / MR dapat menyebabkan komplikasi radang paru, radang otak dan kebutaan. Infeksi rubela pada ibu hamil mengakibatkan cacat pada janin yang dikandung. Polio dapat menyebabkan lumpuh kayu ditungkai dan tangan. Difteri Pertutis Tetanus - Hepatistis B - infeksi HIB yang dapat menyebabkan radang selaput otak (miningitis) dan radang paru-paru (pneumonia).
BCG merupakan kepanjangan dari Bacillus Calmette-Guérin. Imunisasi BCG berfungsi melindungi bayi dari infeksituberkulosis (TBC). TBC menyebabkan batuk berdarah, kerusakan paru-paru dan kompilikasi berat seperti TBC tulang, TBC kelenjar, otak maupun seluruh tubuh. Sedangkan untuk penyakit Hepatitis B dapat menyebabkan kerusakan hati.
Berdasarkan data Kemenkes, Indonesia adalah negara dengan jumlah anak yang belum di imunisasi atau tidak lengkap imunisasi dasarnya terbanyak ke-4 di dunia. Padahal imunisasi itu merupakan hak anak untuk mendapatkannya. Selain itu merupakan kewajiban orang tua dan masyarakat untuk memenuhinya walaupun kewajiban pemerintah untuk menyediakannya.
Ada beberapa manfaat dari Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi (Hepatitis (HB) O, BCG, DPT-HB-HIB, Polio, dan Campak / MR) yaitu :
- Untuk menjaga daya tahan tubuh sang bah hati
- Untuk mencegah bayi terkena penyakit-penyakit menular yang berbahaya
- Untuk menjaga buah hati agar selalu sehat
- Sebagai upaya pencegahan dari kecacatan dan kematian
- Sebagai upaya untuk menjaga dan membantu perkembangan sang buah hati secara optimal