Gelap, dingin, dan tidak ada siapa-siapa. Langkah kaki sepatu mengagetkan ku, mata ini merespon melirik ke arah sumber suara. Gendang telinga bergetar mencari adakah suara lainnya ?
Kejadian ini merupakan peristiwa yang langka, pertama kali dan belum terulang kembali. Mungkin, tidak akan terjadi lagi kepada ku. Peristiwa yang daku (saya) alami terjadi pada hari sabtu 14 April 2012, ketika menonton Film The Lady.
Film ini mengangkat kisah perjuangan seorang perempuan Myanmar (Burma) bernama Aung San Suu Kyi yang memperjuangkan demokrasi di negaranya.
Film The Lady mengantarkan daku pada kejadian tidak terduga, dan sampai hari ini selalu terkenang dan tertanam dalam memories. Kejadian langka ini menyodorkan daku pada pelayanan yang bisa dibilang "CUSTOMER SATISFACTION" atau kepuasan pelanggan.
Ceita ini berawal ketika daku menjadwalkan menonton Film The Lady, pada hari sabtu, 14 April 2012, pukul 13.00 wib di Cinema 21 Blok M Plaza, Jakarta Selatan.
Kenapa memilih Film The Lady ? karena daku salah-satu pecinta film biopic, sejarah dan true story. Film The Lady membuat daku mentasbihkan film ini wajib di tonton karena mengisahkan kisah nyata salah satu peraih Nobel perdamaian, dan pejuang wanita di dekade ini.
Pada medio tahun 2012, Blok M Plaza masih menjadi pusat perbelanjaan favorit Anak-Anak Jakarta Selatan (Jaksel). Dahulu mall ini bersaing dengan Metro Pondok-Indah sebagai mall papan atas di Ibu Kota. Saat daku akan menonton film The Lady, mall tersebut ramai dikunjungi warga. Termasuk ketika memasuki Cinema 21 Blok M Plaza.
Namun, ketika daku memasuki ruang studio 6 CINEMA pukul 12.50 WIB terjadi pemandangan yang berbeda. Daku saat masuk melewati lorong, lalu melihat layar putih yang lebar, di ujung loreng daku menoleh dan menaiki anak tangga yang dikanan-kiri berjejer bangku-bangku berwarna merah. Saat itu daku belum menaruh curiga.