Karena pada prinsipnya ketika seseorang yang sakit bila dijenguk akan membantu kesehatan mentalnya, kecuali memang sang penderita atau keluarganya menolak.
Ajang aktivitas gerakan RSKO Peduli ternyata mampu merekatkan teman-teman di RSKO Jakarta yang berada di unit-unit kerja yang berbeda di bangunan seluas 1,7 hektar.
Saat kami keliling mengambil celengan pastinya tidak hanya sendiri, dan saat masuk ke ruang demi ruang kerja di RSKO Jakarta kami pun diterima dengan hangat, terjadi tegur sapa, candaan, guyonan layaknya pertemanan di sekolah.
Pada saat kami menghitung hasil donasi pun terjadi aktivitas yang menyenangkan. Sambil menghitung hasil donasi ada aja celetukan-celetukan dan obrolan yang asyik. Apalagi diakhiri dengan makan bersama yang bikin kehangatan makin terasa.
Para guru dan orang tua pernah berpesan, ketika kamu sudah meninggalakan rumah orang tua maka keluarga mu yang baru adalah tetangga. Nah bila kita berada di tempat kerja maka keluarga kita adalah rekan-rekan kerja kita, itu kenapa Gerakan RSKO Peduli itu ada.
Selain komunitas sosial, daku juga pernah merasakan ikut komunitas traveling di tahun 2013 yaitu Komunitas Backpacker Jakarta (BPJ). Komunitas ini membawa daku ke mana-mana menjejak berbagai arah mata angin, laut, pulau, curug, daerah terpencil, sudut-sudut kota, museum, dan lainnya.
Asyiknya ikut Komunitas BPJ, kita bisa traveling ke mana-mana bareng-bareng dan murah-meriah. Tiap bulan diadakan Kopi Darat (Kopdar) yang membuat kami makin dekat satu dengan lainnya, walupun diantara kita ada yang belum pernah trip bersama.
Tak akan lupa, Daku pernah ikutan trip bersama 100 orang member BPJ. Sebuah momen yang akan selalu diingat ketika ngetrip ke Curug Cikaracak, Bogor di tahun 2015.Â
Saat itu Daku dan beberapa traveler sebagai kelompok/tim terakhir yang turun dari curug ke titik penjemputan angkutan menuju Stasiun Bogor.