Suara merdu khas Master of Ceremony terdengar ditelinga yang didampingi suhu ruangan yang  terasa amat dingin diatas kepala ku. Terpampang wanita berparas cantik mengeluarkan urutan kata yang tertata rapih menyampaikan sebuah informasi mengenai program baru dari Kompas Gramedia (KG) Media, Gagas RI di Menara Kompas, Jakarta, Senin (30/1/2023) malam.
Wanita ini memperkenalkan diri bernama Valentina Sitorus. Dirinya mengucakan selamat datang kepada tamu undangan di program Gagas RI ; Bicara Besarkan Bangsa.
Terucap dari bibirnya, nanti selama 2 (dua) jam kedepan kita bersama-sama akan menyaksikkan episode perdana Gagas RI dengan tema Agama dan Kemanusiaan.Â
Ia menegaskan Gagas RI merupakan sebuah program dari KG Media yang akan menjadi wadah bagi tokoh bangsa untuk berbagi gagasan dan buah pikir mereka bagi masa depan negeri ini.
Tambahnya, episode pertama Gagas RI kita akan mendengarkan gagasan Ketua Umum PBNU periode 2022-2027, KH Yahya Cholil Staquf tentang Keagaaman dan Kemanusiaan untuk kemudian berdiskusi dengan ketiga panilis, Â Guru Besar Sekolah Tinggi Filsafat, Prof. Dr. Franz Magnis-Suseno SJ., Dosen Universitas Paramadina Jakarta, Abdul Malik Gismar, PhD., dan penulis muda Habib Husein Ja'far , S.Fil.I., M.Ag.Â
Apakah yang diucapkan wanita bergaya rambut mid length cut bermaksud sesuai dengan tulisan di depan pintu masuk studio satu Kompas Tower ? "gagasan menjadi jantung yang memompa cita-cita, visi dan mimpi, serta harapan akan masa depan".
Setelahnya, Wartawan senior, Budiman Tanuredjo, bergantian menyambut dengan monolog. Ia mengajak para narasumber dan tamu undangan yang berkumpul di menara Kompas untuk behenti sejenak dan menjauhkan diri dari peristiwa-peristiwa politik yang ada begitu mampat.Â
Sebagai wartawan Kompas, ia memberikan pemahaman bahwa KG Media memang mendesain acara ini "Gagas RI" yang mengagas soal Indonesia.
Dalam monolog nya "terus kita mau tanya dimana Indonesia berada ? kita ingin mencoba menggali apa yang sedang terjadi dengan bangsa kita"