Tahun Dua Ribu Dua Dua (2022) berakhir, menyambut hadirnya Dua Ribu Dua Tiga (2023). Dari dalam rumah, daku (saya) terkejut mendengar bunyi letusan petasan dan teriakkan tetangga saat merebahkan tubuh ini tengah malam.Â
Keluarga daku memang tidak membudayakan perayaan pergantian tahun baru. Jadi bila para tetangga bersorak-sorai, maka daku dan keluarga sudah terlelap di kasur yang empuk sambil sedakep megang guling.
2022 merupakan tahun yang mengejutkan buat daku. Bagaimana tidak ? tahun 2022 daku dianugerahi sebagai Kompasianer Of The Year (KOYT) membuat ku mengucap Alhamdulillah. Bahkan daku pun tidak menyangka akan menerimanya sebagai kompasianers selama 12 tahun menulis di Kompasiana.
Tentu terkejut, menjelang penyelenggaraan Kompasianival yang digelar 3 Desember 2022, daku tidak pernah melihat tulisan para kompasianers yang menyebutkan nama daku akan menerima award.Â
Para kompasianers yang aktif menulis lebih menjagokan nama lain. Daku sendiri pun sama, menulis sosok dijagokan yang akan menerima KOYT 2022, daku sempat menuliskan salah-satu ketua komunitas daerah yang akan terpilih.
Tidak ada sama sekali dalam diri menunjuk diri sendiri dan percaya diri akan menerima Kompasiana Award KOYT 2022. Saking tidak percaya akan terpilih, diri daku seharusnya sudah meninggalkan lokasi penyelenggaraan Kompasianival ba'da Maghrib untuk melanjutkan tulisan flash blogging Infomo di rumah ku di Cikeas Udik (maklum jauh dari bentara Budaya, takut kemalaman nanti ketemu mbak kunti).
Namun hujan pun tiba, akhirnya daku pun gagal pulang karena sebagai angkoters (pengguna angkutan umum) tidak ingin basah-basahan yang bikin rambut lepek. Sepertinya memang saat itu semesta mendukung, yang menggagalkan daku pulang.
Keyakinan daku tidak terpilih karena bila melihat dari kenyataannya, daku yang sudah 12 tahun menulis di Kompasiana hanya menelurkan 651 artikel tidak luar biasa seperti Kompasianers lain yang bisa diatas 1000 tulisan bahkan banyak yang lebih dari 5000 tulisan.