Beruntung itu yang bisa daku (saya) katakan. Kenapa daku mengatakan beruntung? Karena daku tinggal di Cikeas Udik yang dekat dengan DKI Jakarta tempat di mana kantor Kompasiana berada.
Kedekatan lokasi ini membuat daku bisa banyak pengalaman, kesempatan, dan kisah manis ngeblog di Kompasiana. Bahkan mungkin dari tiga ratus ribu user Kompasiana, kurang dari 100 user memiliki kesempatan yang sama seperti daku rasakan.Â
Daku terpanggil ketika KJOG (Kompasianers Jogja) mengadakan event bertajuk "Tuliskan Kisah Manis Mu Selama Ngeblog di Kompasiana" menyambut HUT Kompasiana.Â
Daku pun teringat dengan Nangkring pertama di masa pandemi Covid-19, 15 oktober 2022, di mana COO Kompasiana menyarankan Kompasianer muda untuk belajar dari yang lebih konsisten dan begitu sebaliknya Kompasianer yang lebih lama berbagi pengalaman ke Kompasianers Muda, karena para Kompasianer juga saling membutuhkan.Â
Apa saja pengalaman, kisah manis ketika bergaul, berinteraksi dan Ngeblog di Kompasiana yang bisa menjadi referensi Kompasianers muda?
_
Menulis di Kompasiana, Daku Tidak Kesepian.
Jujur menulis pada sebuah platform User Generated Content, Kompasiana bukanlah yang pertama dan satu-satunya. Tujuh belas bulan setelah Kompasiana lahir daku baru bergabung sebagai user Kompasiana, bergabung pertama kali pada 18 februari 2010.
Entah kenapa daku merasakan Kompasiana yang merupakan User Generated Content yang memberikan kedekatan bagi sesama usernya. Tidak hanya itu saja para user juga bisa mengenal, berbincang dengan pengelolanya sampai level teratas COO Kompasiana. Apakah user generated content lainnya bisa begitu?
Berinteraksi secara online dan offline di Kompasiana membuat daku tidak kesepian selama 12 tahun menulis di platform ini. Banyak teman yang tidak sekadar teman, bahkan pergaulan kami bagaikan pergaulan di masa sekolah. Bercanda, guyon, debat, berdiskusi merupakan hal yang dikangeni ketika bertemu secara offline.
Kompasiana Memperkenalkan Daku pada Gerakan Sosial
Kejadian ini terjadi pada 12 November 2012, saat itu Kompasiana mengadakan kopi darat (kopdar) akbar yang bertajuk Kompasianival. Tema dari kopdar akbar ini "Hero Inside You".
Bisa dikatakan ini kisah manisku yang diawali di acara Kompasianival 2012 yang memperkenalkan kepada Gerakan Coin A Chance. Saat itu daku datang di acara Kompasianival yang diadakan di Gandaria City, Jakarta Selatan.
Saat Daku berkeliling area acara tiba-tiba melihat seorang wanita yang membawa celengan ditangannya dengan ratusan coin berada di wadah yang berada di sebuah stand.
Ketika daku mendekat, wanita itu memberikan daku satu buah celengan dan menjelaskan bahwa celengan ini bisa daku bawa dan di isi dengan koin. Wanita ini merupakan founder CAC, Nia Sadjarwo.Â
Kumpulan koin itu nantinya akan digunakan untuk membiayai pendidikan bagi adik-adik yang kurang mampu. Celengan tersebut pun daku bawa dan daku isi bila memiliki koin, jika sudah waktunya hari perhitungan coin, kami hitung bersama.
Gerakan Coin A Chance kemudian daku duplikasi di tempat kerja daku berduet dengan sahabat ku Hidayatullah dengan sebutan Gerakan Koin Untuk Pendidikan (2012-2022), dan semenjak tri wulan pertama 2022 berubah nama menjadi Gerakan RSKO Peduli.Â
Bersama rekan-rekan penggerak Gerakan RSKO Peduli yang terdiri Hidayatullah, Arief, Wahyu, Robby, Lisa, Kelli, Rusdianto, Herry, Dyah, dan Febri, kami menjalankan aksi baik ini membantu rekan-rekan kami di RSKO Jakarta yang tertimpa musibah.Â
Alhamdulillah Gerakan RSKO Peduli masih berjalan sampai tulisan ini dibuat dan akan berusia 10 tahun pada 12 November 2022.
Kompasiana Memperkenalkan dengan Para Suhu Menulis dan Pembuat Konten
Daku sadari tahun 2010 sampai dengan 2014 bisa dikatakan kurang produktif. Hanya sekitar 35 tulisan selama 4 tahun (2010 s/d 2014) menulis di Kompasiana.Â
Pada 2015 merupakan titik balik daku mulai produktif menulis dan sering mengikuti kegiatan kopi darat (kopdar) Kompasiana yang disebut Kompasiana Nangkring. Tidak hanya itu saja, daku juga sering ikutan event komunitas yaitu KOMiK (Kompasianers Only Movie enthus(i)ast Klub), KPK (Kompasianers Penggila Kuliner), CLICK, dan Koteka.Â
Bisa dibilang sekitar 20 event Kompasiana daku ikuti di tahun 2015. Mungkin selama 2015 sampai dengan 2022 bisa lebih dari 70 event. Sayangnya semenjak 2020 sampai dengan semester ke 2 tahun 2022 tidak ada event sama sekali. Baru beberapa bulan terakhir sudah diadakan kembali, daku sudah mengikuti 4 event Kompasiana (September s/d Oktober 2022).
Pada momen-momen event Kompasiana tersebut daku bertemu para suhu menulis dan pembuat konten dari mas Agung Han, mas Rahab, mas Harris, Pak Sutiono, kang Arul, bang Udin, bang Andre Jayaprana, Pak Isson, Mbak Asita DK, mbak Dewi Puspa, Mbak Muthiah, Buncha, Topik Irawan, Tauhid, Ofi Gumilar, Efa, Reno, Ira latief, Bung Yon Bayu dan masih banyak lagi.
Sebelum bertemu para suhu menulis, daku selalu mengawali tulisan dari rumah orangtua di Pondok-Pinang atau rumahku sendiri di Cikeas udik. Daku ingat sekali, pak Isson memberi saran "Ndri coba kamu mengawali tulisan jangan dari awal jalan dari rumah, kamu harus pahami tema kamu menulis apa, kuatkan di paragraf pertama dan kedua".
Daku ingat sekali, ketika daku belum bisa membuat video melalui smartphone, mas Harris yang mengajari. Ketika daku berusaha menulis review film, daku sering baca tulisan mbak Dewi Puspa.Â
Sosial media diajari kang Arul dan bang Udin. Belajar bagaimana menang lomba blog, sering mengobrol dengan mas Rahab, pak Isson, bang Rushan, Pak Thur dan para juara lainnya.
Berkenalan dengan mereka semua membuat daku naik kelas, dari yang tidak tau apa-apa jadi ada yang bisa.Â
Kompasiana Membuat Daku Menang Lomba Blog
Dapat dibilang Kompasiana yang membuka kran daku mendapatkan rezeki dari Blog Competition. Pertama kali daku menjuarai Blog Competition itu ketika mengikuti Lomba Blog Binaraga (2015).
Pada saat mengikuti lomba blog Binaraga, daku menggunakan platform UGC Kompasiana. Lomba blog tersebut tidak diselenggarakan oleh Kompasiana.
Lalu dilanjutkan ditahun yang sama (2015) meraih juara pertama foto review Koteka Kompasiana yang karya pemenangnya ditampilkan di Jerman oleh leader Koteka, mbak Gaganawati.Â
Alhamdulillah sampai saat ini daku telah meraih rezeki sebanyak 57 kali dari kompetisi menulis dari tahun 2015 s/d 2022, di mana sekitar 70 % menggunakan UGC Kompasiana.Â
Kompasianers Support Daku Saat Sedang Menerima Musibah
Ini kisah nyata bukan fiksi, pada tahun 2016 almarhum Kakak dirawat di rumah sakit selama 3 (tiga) bulan sedangkan dirinya sakit Tumor Otak semenjak tahun 2011.
Pada saat daku menungggu di Rumah Sakit Otak dan RS Dharmais dari bulan September sampai berpulang 4 Desember 2016, daku sempat menulis 10 tulisan di ruang tunggu Rumah Sakit. Daku pun membuat 3 tulisan mengenai tips menjalankan hidup di ruang tunggu rumah sakit.
Pada momen itu, teman-teman Kompasianers yang rutin nangkring silih berganti menjenguk dan beberapa memberikan bantuan untuk biaya pengobatan.Â
Pada saat kakak berpulang, perwakilan Kompasianers diwakili mbak Wardah Fadjri dan Bung Satto melayat sekaligus menyerahkan hasil pengumpulan uang duka dari para Kompasianers. Bang Udin pun turut melayat ke rumah daku di Cikeas Udik.
Begitupun sebaliknya, ketika putri Mbak Wardah dan Bung Satto saat berada di NICU salah-satu rumah sakit di Ciledug dirawat, puluhan Kompasianers hadir. Saat almarhumah puterinya berpulang, para Kompasianers melayat.Â
Begitu pun pada saat pak Thamrin Sonata berpulang, perwakilan Kompasianers melayat. Para sahabatnya yang digawangi Pak Isson membuat renungan pada 8 September 2019 di Taman Ismail Marzuki. Tidak hanya itu saja, beberapa Kompasianers lain juga mendapat perlakuan yang sama.
Kompasiana Memberi Kesempatan Memperoleh Executive Writer
Beruntung, itu yang bisa daku katakan. Tidak banyak Kompasianers yang memperoleh kesempatan diajak untuk menjadi executive writer. Daku dan beberapa Kompasianers Jabodetabek beruntung, tapi Kompasiana pastinya memiliki kriteria menunjuk Kompasianers yang dilibatkan.
Executive writer dan program Narativ tidak hanya sekadar menulis tapi Kompasianers juga memperoleh apresiasi/kompensasi finansial dengan syarat dan ketentuan dari brand yang diajak kerja sama.
Terakhir kali daku mengikuti Executive Writer yaitu pameran otomotif Toyota GIIAS 2022, E-Sport DANA, dan pameran seni Hutan Pelataran yang diprakarsai oleh PT Freeport. Sepertinya puluhan executive writer dan program Narativ daku telah dilibatkan.
Saran daku, konsisten ngeblog di Kompasiana tidak harus one day one post yang terpenting tiap minggu ada satu artikel. Tulisan pun jangan curhat terus, sering kali lah mereview produk-produk dari brand. Bila ada waktu datanglah ke event Kompasiana, agar admin K tau Anda bukanlah tokoh fiktif tapi nyata.
Kompasiana Mengajak Daku ke Berbagai Lokasi
Travelling ke beberapa daerah secara gratis yang dijembatani oleh Kompasiana pernah daku rasakan. Sebetulnya semua Kompasianers bisa mendapatkan apa yang daku rasakan juga, bila sering-sering pantengin beranda Kompasiana.
Contohnya, Sabtu, 22 Oktober 2022 akan diselenggarakan travelling ke Bogor secara gratis, nah event tersebut tayang di beranda Artikel Utama. Sebelumnya beberapa minggu sebelumnya Koteka juga melaksanakan kegiatan travelling ke Purwakarta, 3 Museum di Menteng dan Kota Tua Jakarta.Â
Daku pernah merasakan traveling bersama Kompasiana ke Klaten dan Yogyakarta, Cirebon, Indramayu, Subang, Tol Cipali, Pulau Seribu, Mandalika NTB, Hutan Kota Pelataran, Pengalengan, Bogor, Museum Bank Indonesia, kantor Lembaga Sensor Film, PALYJA dan lainnya masih daku ingat-ingat ke mana saja.
_
Salam sehat Blogger Udik dari Cikeas
Bro Agan aka Andri Mastiyanto
Twitter @andriegan I Tiktok @andriegan I Instagram @andrie_gan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H