Frasa keanekaragaman hayati atau biodiversity sering saya dengar baik saat masa sekolah, kuliah, dan hingga saat ini ketika bergaul dengan banyak kalangan.
Bila bicara kenaekaragaman hayati, gampangnya yang ada dipikiran saya berupa keanekaagaman mahluk hidup (manusia, tumbuhan dan hewan) dan ekosistemya yang ada di Bumi, baik yang berada di daratan maupun di perairan.
Tapi bila saya baca di situs MSIG Indonesia ( DI SINI ) memiliki pengertian kehidupandi Bumi terdiri dari jutaan spesies tumbuhan, hewan, serangga, dan mikroorganisme, yang tersebar di berbagai habitat yang berbeda dari sungai dan hutan hujan hingga gurun dan lautan. Aneka ragam kehidupan yang luas inilah yang disebut sebagai keanekaragaman hayati (biodiversitas). 'Bio' berarti kehidupan, dan 'diversitas' berarti keragaman.
Biodiversitas itu Penting Bagi Manusia dan Bumi
Why people need biodiversitas ? edukasi yang saya dapat dari MSIG Indonesia di situs resminya ( DI SINI ) keanekaragaman hayati merupakan kenaekaragaman kehidupan yang menakjubkan di Bumi. Hal ini mencakup semua organisme, tumbuhan, hewan, termasuk kita Manusia.
Kita Manusia merupakan bagian dari jaringan kehidupan yang kaya. Bila kita cermati keanekaragaman hayati dapat menghasilkan sumber bahan bakar, obat-obatan, dan ternyata juga merupakan lingkungan tempat tinggal kita. Setiap nafas yang kita hirup, setiap tetes yang kita minum, setiap gigitan yang kita makan, semua berasal dari alam.
Bila kita membahas keanekaragaman hayati tidak lepas dari ekosistem yang merupakan komunitas dinamis organisme hidup, tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme yang berinteraksi satu sama lain dan dengan lingkungan fisiknya seperti udara, tanah, dan air.
Segala sesuatu dalam ekosistem itu terhubung, contohnya bagaimana mamalia kecil dan burung membuang biji, buah dan kotoran yang jatuh ke tanah dan terurai secara alami, memberikan nutrisi ke tanah yang membantu tanaman baru agar dapat tumbuh.
Resilience in Biodiversity