Hadirnya AI di layanan BRI tentunya  positif dari sisi preventif sehingga dapat memberikan respons yang cepat dan tepat untuk menghadapi risiko-risiko kejahatan siber. Tentunya yang ditakuti oleh nasabah ialah upaya pencurian data.
Keamanan siber berhubungan erat dengan celah keamanan yang bisa disusupi. Langkah BRI untuk setiap teknologi yang digunakan dilakukan serangkaian pengecekan untuk mencegah kejadian kebobolan data dan kejahatan siber.
Terdapat berbagai upaya yang berusaha dilakukan BRI untuk menjamin keamanan data nasabahnya, mencakup 3 (tiga) segi ; People, Proses dan Technology ;
1. People: BRI telah membentuk organisasi khusus untuk menangani Information Security yang dikepalai oleh seorang Chief Information Security Officer (CISO) yang memiliki pengalaman dan keahlian di bidang Cyber Security. Selain itu BRI juga melakukan edukasi kepada pekerja BRI dan kepada nasabah mengenai pengamanan data nasabah serta cara melakukan transaksi yang aman.Â
Edukasi tersebut dilakukan melalui berbagai media antara lain melalui media sosial (youtoube, twitter, instagram) dan media cetak, serta edukasi ke pada nasabah saat nasabah datang ke unit kerja BRI. Untuk Incident Management terkait Data Privacy, dilaksanakan oleh unit kerja Information Security Desk dalam naungan Cyber Security Incident Response Team (CSIRT).
2. Process: BRI sudah memiliki tata kelola pengamanan informasi yang mengacu kepada NIST cyber security framework, standar internasional, PCI DSS (Payment Card Industry Data Security Standard) dan kebijakan regulator POJK No.38/POJK.03/2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum.Â
Untuk memastikan proses pengamanan informasi sudah berjalan dengan standar BRI melakukan beberapa sertifikasi seperti ISO27001:2013 (Big Data Analytics), ISO27001:2013 (Spacecraft Operation), ISO27001:2013 (OPEN API), ISO27001:2013 CIA (Cyber Intellegence Analysis Center Operation), ISO27001:2013 (Card Production), ISO27001:2013 (Data Center Facility), ISO20000-1:2018 (BRINet Express), PCI/PA DSS API (Direct Debit.
3. Technology: BRI melakukan pengembangan teknologi keamanan informasi sesuai dengan framework NIST (Identify, Protect, Detect, Recover, Respond) dengan tujuan untuk meminimalisir risiko kebocoran data nasabah dengan mencegah, mendeteksi dan memonitor serangan cyber.
Tapi, untuk mencegah kejahatan siber kita sebagai Nasabah Bijak tidak bisa berpangku tangan mengandalkan sistem keamanan perbankan. Walaupun diantara Anda yang baca blogpost ini merupakan Nasabah Bijak BRI yang sudah kece proteksinya, tetap saja Anda wajib waspada.