Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Jakarta telah berusia 50 tahun di tanggal 12 April 2022. Ternyata rumah sakit khusus penanganan ketergantungan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif Lainnya) ini sudah tidak muda lagi, sudah berusia emas.
Tentunya dalam usia emasnya ini banyak sosok-sosok ASN yang inspiratif yang masih bekerja dan telah pensiun. Bahkan diantaranya memberi peran bagi masyarakat yang membutuhkan tidak hanya di RSKO Jakarta juga merambah keluar pagar RSKO.
Sebagai seorang Muslim, daku (saya) pernah mendengar sebuah kisah ada seorang laki-laki yang sedang berjalan, kemudian dia menyingkirkan duri dari tengah jalan yang membuat dirinya masuk ke dalam surga.
Dalam sebuah riwayat, dari Imam Muslim dan dari sahabat Abu Hurairah, beliau berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Ada seseorang laki-laki yang melewati suatu ranting berduri berada di tengah jalan. Lalu lelaki itu berkata, 'Demi Allah, aku akan menyingkirkan duri ini dari kaum muslimin sehingga mereka tidak akan mendapat gangguan karenanya.' Maka Allah Swt pun memasukkannya ke dalam surga."
Dari kisah itu kita tidak boleh meremehkan kebaikan sekecil apa pun, karena bisa saja kebaikan kecil itu mendatangkan pahala yang besar dan membuat kita masuk surga.
Ini dia sosok-sosok 5 paket ASN RSKO Jakarta yang menginspirasi bagi diri ku yang daku kenal dan ketahui. Dari 5 paket sosok imungkin ada sebagian orang yang menganggapnya aktivitasnya belum layak disebut inspiratif, tapi menurut ku mereka berdampak besar bagi lingkungannya.
Sumardiyono Berbakti Melalui Pengumpulan Sampah
Sosok ini merupakan seorang pranata laboratorium yang saat ini dapat dikatakan sebagai koordinator di Instalasi laboratorium RSKO Jakarta. Sumardiyono telah mengabdi di RSKO Jakarta selama 25 tahun atau seperempat abad.
Gaya bahasanya khas orang Jawa, seorang pecinta gowes, dan ternyata dirinya tidak enggan bermain dengan sampah. Daku ingat sekali, kalau bertemu dirinya selalu memberi pesan "kalau ada sampah kardus, plastik atau karung tolong berikan ke saya untuk kegiatan bank sampah dilingkungan rumah" ucap Sumardiyono yang biasa daku panggil mas Dion.