Pecinta dirgantara tentunya akan menyukai film Indonesia ini yang berjudul Serigala Langit. Film yang mengkisahkan hebatnya TNI AU Indonesia menjaga kedaulatan NKRI dan melindungi Warga Negara Indonesia (WNI) dimana pun.
Film lebih menfokuskan cerita kehebatan tentara Indonesia mengawal langit nusantara dan bagaimana Angkatan Udara Indonesia yang memiliki misi penting di teritorial negara lain.
Bisa dibilang film Serigala Langit mengikuti jejak film Indonesia yang melibatkan TNI AU dalam produksinya yaitu Film Perwira Ksatria (1991) yang dibintangi Dede Yusuf dan Donny Damara. Kebetulan keduanya terlibat dalam film ini. Film ini juga bisa menjadi pesaing Top Gun Maverick.
Film ini bercerita tentang Gadhing Baskara (Deva Mahenra), seorang lulusan terbaik sekolah Angkatan Udara yang ditempatkan di Skuadron 10 Lanud Iswayudi Madiun (Serigala Langit) yang diceritakan sebagai satuan udara paling bergengsi dan elite di Indonesia.Â
Sebagai lulusan terbaik di Akademi Angkatan Udara dan Sekolah Penerbang Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara, Gadhing Baskara seorang yang perfeksionis dan sempat merasa dirinya memiliki kemampuan yang lebih baik dari rekan-rekannya.
Sikapnya ini lantas membuat keberadaannya kurang disenangi oleh beberapa seniornya. Karena langkah awal yang sok benar dan merasa paling hebat, Gadhing Baskara kini harus berjuang keras untuk mendapat tempat di hati para penerbang di Skadron Serigala Langit. Bahkan dirinya yang egois membahayakan seniornya pada saat flight tandem.
Di saat yang bersamaan, Gadhing Baskara juga memiliki hubungan yang kurang harmonis dengan sang ayah (Nugie) yang kini sedang terbaring di rumah sakit dan terus menanyakan keberadaan dirinya.
Kondisi yang lain, diceritakan Indonesia bekerja sama dengan International Huminity Care (IHC) memberangkatkan seorang wartawan asing ke sebuah negara yang sedang konflik bernama Kabubed yang letaknya timur jauh dekat dengan Biak, Indonesia.Â
Namun, misi itu ternyata tidak dikehendaki oleh penguasa di Kabubed sehingga melibatkan milisi untuk mengagalkan investigasi HAM di negara yang sedang berkonflik tersebut.