Desy Safari (Ketua SEMU BPJ) menyampaikan bahwa Museum Layang-Layang salah-satu dari 3 museum di Jakarta Selatan yang dikelola secara mandiri, Â yang lainnya Museum Hari Darsono dan Museum Tengah Kebun.
Saat berkunjung, kami harus membeli tiket masuk dengan biaya, Rp 20 ribu untuk anak-anak dan Rp 25 ribu untuk orang dewasa.
Harga tiket tersebut sudah termasuk nonton film dokumenter tentang sejarah layang-layang, tour museum, dan mengikuti workshop membuat layang-layang.
Endang W.Puspoyo mendirikan museum ini karena kecintaannya terhadap layang-layang sejak kecil. Museum ini didirikan tahun 2003 dan satu-satunya di Indonesia. Sejarah ini diceritakan oleh guide Museum Layang-Layang, Liza Adianty.
Museum ini merupakan museum Layang-layang pertama di Indonesia. Museum Layang-layang didirikan sejak tahun 2003. Ada fakta menarik, setelah Jepang, Indonesia yang kemudian menyusul memiliki Museum Layang-Layang.
Banyak ilmu yang kita dapat mengenai layang-layang. Selain kita akan dapat mengenal sejarah dan juga beragam jenis layang-layang dari berbagai penjuru, di sini ada pula beberapa aktivitas yang menarik.
Pengunjung, akan diajak untuk mempraktikan secara langsung cara membuat layang-layang. Kegiatan ini bisa jadi pilihan aktivitas yang menarik untuk dilakukan anak-anak saat berakhir pekan.
Tour museum layang-layang di mulai dari ruangan paling depan, yakni ruangan untuk menonton film dokumenter.
Di sini daku dan teman-teman BPJ Group SEMU Â menonton film pendek dengan durasi sekitar 15 menit tentang sejarah dan juga jenis-jenis layang-layang yang ada di dunia.