Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Enzy Storia: Di Balik Keceriaannya Ada Luka yang Tersembunyi

1 November 2021   06:00 Diperbarui: 1 November 2021   08:57 805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Enzy Storia menceritakan kisahnya di acara Daniel Tetangga Kamu I Sumber Foto : Youtube Daniel Mananta Network

Artis ini tidak hanya sekedar cantik, ia juga sangat humoris, memiliki tawa yang lepas dan khas, ialah Enzy Storia yang amat dikenal sebagai artis yang selalu terlihat ceria.

Namun, ternyata di balik keceriaannya itu, gadis 29 tahun tersebut ada luka yang tersembunyi karena merindukan sosok sang ayah, pengalaman yang keras di masa kecil, penyakit autoimun, sampai dengan mukzizat Alloh SWT saat mulai meniti karir.

Hal tersebut terungkap saat Enzy ngobrol bareng dengan Daniel Mananta dalam Daniel Tetangga Kamu di channel YouTube Daniel Mananta Network yang tayang  19 Oktober 2021.

Luka yang tersembunyi berawal dari perpisahan kedua orang tuanya saat Enzy berusia 6 tahun. Dara cantik ini ingat terakhir kali bertemu saat ayahnya pergi dari rumah dan meninggalkam mereka. Sebelum pergi, ayahnya sempat mencium kening Enzy. Hingga kini Enzy masih mengingat peristiwa itu.

Mungkin para pemirsa televisi tidak menyangka, aktris cantik berdarah campuran Polandia dan Indonesia ini kerap menerima hinaan dari lingkungan tempat tinggalnya dulu.

Ia sering kali disebut Bule Kampung, padahal dirinya merasa orang Indonesia. Berdampak ia menjadi enggan menggunakan Bahasa Inggris dalam keseharian dimana sebelumnya menjadi bahasa kedua.

Saat ibu dan ayahnya berpisah, Enzy kemudian tinggal berdua dengan ibunya. Mereka acapkali berpindah-pindah tempat tinggal dari apartement, rumah, kontrakan, bahkan sempat tinggal di rumah petakan. Bahkan dia lalui itu saat dirinya sudah menjadi pekerja seni (artis) saat SMA.

Ibunya menikah kembali pada saat Enzy baru menduduki kelas 5 Sekolah Dasar (SD). Saat itu ia sempat mengalami fase dimana ingin tinggal bersama ayahnya saja.

Semenjak ibunya menikah lagi, hubungannya dengan ayah kandungnya semakin terbatas dan sulit, bahkan sekedar untuk mengirimkan kabar.

Sebelumnya hubungan Ayah dan Ibu Enzy sempat membaik dan kembali berkomunikasi. Namun, setelah terjadi tsunami pada tahun 2004, ayah kandung Enzy mengetahui kalau ibunya sudah menikah lagi dan memiliki keturunan dari hasil pernikahan kedua menimbulkan konflik baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun