"Kerja Pakai Internet, Sekolah Pakai Internet, Sayang-Sayangan Pakai Internet, Mager Pakai Internet"
Sejak himbauan Pemerintah menyangkut protokol pencegahan penyebaran Covid-19 untuk bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah yang disampaikan pada bulan Maret 2020 lalu, penduduk Indonesia mulai banyak yang membatasi aktivitas di luar ruang.Â
Pada tanggal 14 September 2020, DKI Jakarta akan mencabut status PSBB ( Pembatasan Sosial Berskala Besar ) Â Transisi kembali ke PSBB. Namun seberapa stabil internet di Indonesia menindaklanjuti peralihan aktivitas ke daring / online ?Â
Total penduduk Indonesia dikisaran 272 juta jiwa, sedangkan pengguna internet mencapai 175,4 juta jiwa. Anehnya, jumlah smartphone yang terkoneksi mencapai 338,2 juta unit, berarti hampir dua kali lipat jumlah pengguna internet. Bila dirata-ratakan hampir semua orang Indonesia memiliki smartphone lebih dari satu.
Ada pun jumlah pengguna sosial media di tahun 2020 mencapai 160 juta jiwa. Semenjak pemberlakuan PSBB pastinya penggunaan internet dan bersosial media makin bertambah.
Sebelum adanya pandemi Covid 19, kebutuhan akan internet lebih banyak didominasi dari kantor-kantor, sekolah, kampus, mall, dan gedung-gedung tinggi. Kebutuhan itu pun lebih banyak terjadi di kota-kota dibandingkan didaerah maupun kampung.
 Pandemi Covid-19, Orang Kampung Juga Butuh Internet
Namun dengan adanya pandemi Covid 19, kebutuhan internet akan makin meningkat di rumah-rumah atau tempat hunian masyarakat. Bahkan kebutuhan akan jaringan internet datang dari desa-desa hingga kampung.Â
Salah-satu media mainstream pernah menanyangkan kumpulan anak yang harus belajar diatas pohon menggunakan smartphone untuk mendapatkan sinyal internet.
Di era pandemi Covid-19 ini, semua orang sepertinya dipaksa melakukan pekerjaan atau proses pendidikan melalui perangkat digital seperti smartphone. Bisa dibilang 'excite everyday life' using internet.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!