Pada bulan Juli ini pecinta informasi dirgantara dikejutkan dengan berita-berita pengadaan Alutsista udara yang diincar oleh Indonesia. Dari belum jelasnya kedatangan Sukhoi Su-35 Terminator, isu minatnya Kemenhan RI Prabowo Subianto dengan jet tempur Rafale dan Typoon serta lampu hijau Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) untuk menjual heli tiltrotor MV-22 Osprey Block C ke Indonesia.
Nah, untuk MV-22 Osprey Block C tersiar kabar Badan Kerja Sama Pertahanan Keamanan AS (Defense Security Cooperation Agency/DSCA) dalam siaran pers nya yang dikeluarkan di Washington DC, AS (6/7) waktu setempat, memberikan lampu hijau terkait pengajuan pembelian delapan unit pesawat militer Osprey kepada pemerintah Indonesia.
Ada yang bikin bingung, MV-22 Osprey itu pesawat atau helikopter. Bila kita menggunakan kata kunci "MV-22 Osprey" di search engine mbah Google maka kita akan mendapatkan beragam artikel yang menyebutkan MV 22 Osprey itu helikopter dan ada juga yang menyebutkan itu pesawat terbang. tentunya akan membingungkan bagi yang ingin mengetahui pesawat ini.
Biar tidak bingung, bila membaca di situs Boeing yang memproduksi MV-22 Osprey disebutkan "Unlike any aircraft in the world" atau tidak seperti pesawat terbang lainnya di dunia.
MV-22 Osprey adalah pesawat multirole combat yang memanfaatkan teknologi tiltrotor untuk menggabungkan kinerja vertikal helikopter dengan kecepatan dan jangkauan pesawat sayap tetap. Dengan rotor di posisi vertikal, mesin terbang ini bisa lepas landas, mendarat dan melayang seperti helikopter.Â
Setelah Osprey mengudara secara vertikal, mesin terbang ini dapat dikonversi ke pesawat turboprop yang mampu terbang dengan kecepatan tinggi dan high altitude flight. Kombinasi ini menghasilkan kemampuan jangkauan global yang memungkinkan MV-22 Osprey untuk mendarat dimanapun tidak seperti pesawat lainnya yang mengandalkan landasan run way.
Jadi bila mengacu kepada produsen MV-22 Osprey, Alutsista ini disebut sebagai pesawat terbang tetapi memiliki kemampuan terbang seperti helikopter dengan teknologi tiltrotoar. Â Yaks kita sebut saja Pesawat Banci untuk Alutsista yang mungkin saja diincar oleh Kemenhan Republik Indonesia.
Kabar ketertarikan Indonesia itu mendapat beragam respons di dalam negeri. Bila yang ditanya pecinta dirgantara tentunya akan menyambut positif karena pesawat yang sekaligus helikopter angkut ini amat cocok digunakan di medan seperti di Indonesia.
Baca Juga : Indonesia Membeli Jet Tempur Typoon Bekas ! ini AlasannyaÂ
MV-22 Osprey menggabungkan keunggulan sebuah pesawat terbang (fixed wing) dengan helikopter (rotary wing) dimana desain seperti Osprey dianggap sesuai dengan karakteristik geografis di Indonesia. Pedesaan di wilayah pedalaman Indonesia banyak yang belun memiliki infrastruktur lapangan terbang dengan runway memadai untuk mendaratkan pesawat angkut, jadi amat cocok bagi MV-22 Osprey.
Osprey sendiri merupakan pesawat angkut militer yang telah teruji di berbagai medan pertempuran. Dilansir dari situs Boeing, MV-22 Osprey mampu mengangkut 24 orang dan 15.000 pound muatan eksternal dengan kecepatan dua kali lebih cepat dan lima kali lebih jauh dari helikopter biasa.