Negara-negara maju juga turut berminat dan mengimpor alutsista RI yaituBelgia dan Jepang. Belgia mengimpor senjata dan amunisi dari Indonesia senilai US$ 111.889 pada Januari-September 2019. Angka tersebut naik sebesar 110,43% dari tahun sebelumnya. Sedangkan Jepang mendatangkan senjata dan amunisi dari Indonesia senilai US$ 43.253Â
Pada 27 september 2019 delegasi Filipina yang dipimpin oleh Commanding General of Philippines Army, Letjen Macairog S. Alberto, AFP mengunjungi PT Pindad (Persero) dalam rangka meninjau secara langsung Medium Tank Harimau, berbagai produk lainnya serta fasilitas produksi yang dimiliki PT Pindad.Â
Delegasi Filipina juga didampingi oleh Phil ippines Presidential Advisers on Military Affairs, Letjen Arthur I. Tabaquero (Retd.), Dirjen Pothan Kemhan, Bondan Tiara Sofyan, Direktur Utama, Abraham Mose, jajaran Direksi dan Komisaris Pindad.
Kedatangan delegasi negara tetangga yang berada di utara Indonesia untuk meninjau berbagai alutsista darat yang dapat digunakan militer Filipina. Patut diketahui bahwa Filipina membutuhkan alutsista guna menjaga perdamaian kawasannya. Berbagai aksi separatis masih terjadi di selatan negeri kepulauan ini.
Sepanjang Januari-September 2019, ekspor kendaraan tempur dan sparepart nya bernilai US$ 495,97 juta. Nilai ekspor Filipina Naik 37,02% dibandingkan periode yang sama pada 2018.
Negara tetangga lain sesama negara Asia Tenggara yang juga mengimpor dari Indonesia yaitu Vietnam. Negara yang memiliki geografis darat mirip Indonesia ini mengimpor kendaraan tempur dan sparepart nya senilai US$ 234,79 juta pada Januari s/d September 2019. Angka ini naik 88,07% dibandingkan Januari-September 2018.
Ada juga Thailand menjadi negara asia tenggara yang menjadi tujuan ekspor utama kendaraan tempur dan sparepart nya. Pada Januari-September 2019, ekspor kendaraan tempur dan sparepart nya ke negara yang berjuluk Negeri Gajah Putih bernilai US$ 100,36 juta.
_
Alustsista RI Diminati, Industri Pertahanan Bersiap Diri
Dalam rapat terbatas tentang program dan kegiatan bidang politik, hukum dan keamanan di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (31/10/2019), Presiden RI, Joko Widodo menyampaikan penggunaan anggaran pertahanan lebih ditujukan untuk membangun industri alat utama sistem senjata (alutsista). Hal tersebut merupakan upaya pemerintah sebagai investasi di bidang pertahanan yang bertujuan memenuhi kebutuhan alutsista dalam negeri dan ekspor.