Passion itu Bisa Membunuh MU, FWD Life Bisa Menjadi Tamengnya
Bisa dibilang traveling ditempat-tempat yang ekstrem sangat dekat dengan "passion itu bisa membunuh mu". Itu yang menjadi hobi  yang digeluti oleh Dayu Hatmanti seorang Influencer. Perempuan ini amat menggemari scuba diving yang amat berisiko, bahkan dirinya pernah mendapat titel Miss Scuba Indonesia.Â
Ia pun memberi saran ketika mencintai sebuah hobi tetap harus memperhatikan antara pendapatan dan pengeluaran. Jangan sampai besar pasak daripada tiang. Dalam menjalani hobi tetap harus memiliki proteksi diri karena saat traveling kita bisa mengalami hal-hal yang tidak diinginkan. Karena pada saat scuba diving akan sangat bergantung dengan alat, itu kenapa olahraga ini begitu berisiko.Â
Hadir di acara yang sama, Mada Aryanugraha, seorang Financial Planner yang berceloteh "walaupun punya banyak uang tapi tidak memiliki proteksi itu percuma karena disuatu waktu kita akan mengalami masalah kesehatan / sakit. Bila terkena sakit saat menjani passion tapi tidak memiliki proteksi asuransi seperti FWD Life dapat berujung menguras tabungan"
Ia kemudian dalam kata seperti menyindir para freelance, influencer , content creator, dan full time blogger yang memiliki pendapatan tidak tetap. Secara tegas ia menyampaikan akan sangat berisiko seorang freelance bila tidak memiliki asuransi seperti FWD Life #FWDBebasBerbagi.Â
Risiko ini berasal dari pendapatan yang tidak pasti tapi pengeluaran tiap bulan tetap misal makan minum, transportasi, listrik dan pengeluaran sehari-hari lainnya.
Kemudian ucapan selanjutnya, sesuatu yang pasti bertemu dengan yang tidak pasti akan berbahaya kalau tidak mampu mengelola dengan baik bisa menimbulkan getaran. Salah-satu solusi nya adalah dengan mengunci pengeluaran.Â
Menurutnya kita harus tau pengeluaran setiap bulan dengan memisahkan mana pengeluaran utama (kebutuhan) dan mana yang hanya keinginan. Kita harus tau mana pengeluaran yang benar-benar difokuskan. Juga harus bisa membedakan antara kebutuhan dengan keinginan.Â
Dirinya menekankan bagi seorang freelance sebaiknya memiliki kemampuan untuk mengelola pengeluaran (menekan pengeluaran) sebelum pendapatannya makin besar. Dana darurat amat penting untuk terpenuhi, pengeluaran ini harus dipisahkan.Â
Sarannya bila memiliki uang lebih bisa dialokasikan terlebih dahulu untuk investasi dan asuransi, setelah itu baru mengatur pengeluaran lainnya sesuai dengan keinginan. Untuk asuransi dan investasi sebaiknya di alokasikan sebesar 20 %. Jangan melupakan pengeluaran #BebaskanLangkah untuk aktivitas sosial sebesar 10 %