Sektor pariwisata Indonesia dapat menjadi sumber pendapatan devisa negeri yang berjuluk Jamrud Khatulistiwa ini. Salah-satunya Pulau Dewata Bali amat terkenal sebagai tujuan wisata turis mancanegara dan turis dalam negeri. Tetapi Indonesia tidak hanya Bali saja yang dapat menarik minat turis baik dalam dan luar negeri.
Pembangunan infrastruktur transportasi sudah menjadi keharusan jika Indonesia ingin maju di sektor pariwisata. Konektivitas amat menunjang potensi destinasi wisata karena tanpa tersedia transportasi bagaimana mendatangkan kunjungan wisatawan.
Pada era pemerintahan Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla ( periode 2014-2019) investasi menjadi perhatian yang sangat serius. Untuk itu Pemerintah telah melakukan berbagai upaya dalam pembangunan infrastruktur.Â
Bahkan Pemerintah telah mengembangkan 10 destinasi Bali Baru untuk mendongkrak pemerataan pariwisata dan investasi daerah. Pembangunan di sektor pariwisata akan meningkatkan taraf ekonomi daerah dan pembangunan manusia.
Adapun 10 destinasi Bali Baru yang dikembangkan pemerintah yaitu Danau Toba di Sumatera Utara, Tanjung Kelayang di Kepulauan Bangka Belitung, Tanjung Lesung di Banten, Kepulauan Seribu di Jakarta, Borobudur di Jawa Tengah, Bromo Tengger Semeru di Jawa Timur, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, Wakatobi di Sulawesi Tenggara, dan Morotai di Maluku Utara.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI telah berupaya melakukan pembangunan infrastruktur transportasi diseluruh Indonesia tidak hanya menunjang 10 destinasi Bali baru, juga memberikan dukungan terhadap daerah 3TP Â (Terluar, Terdepan, Tertinggal dan Perbatasan).Â
Capaian kinerja Kemenhub RI dari sektor transportasi selama lima tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla baik Perhubungan Laut, Udara hingga Darat cukup menjanjikan untuk meningkatkan kunjungan wisata ke berbagai destinasi dan daerah 3TP.
Kemenhub RI dalam kurun waktu lima tahun (2014-2019) melakukan pembangunan infrastruktur transportasi dengan pendekatan Indonesia Sentris. Pendekatan ini untuk membuka keterisolasian, yaitu dengan memberikan dukungan aksesibilitas terhadap Daerah 3TP.
Untuk membuka keterisolasian melalui penyediaan 18 rute tol laut , 891 trayek angkutan perintis (angkutan jalan, SDP, KA, laut dan udara), dan pembangunan serta pengembangan 131 bandara di daerah rawan bencana, perbatasan dan terisolir.
Upaya yang dilakukan dengan pembangunan tol laut yang intensif ini diharapkan mampu menekan disparitas harga di Indonesia Timur. Selain itu juga memastikan pasokan sembilan bahan pokok itu bisa didapatkan masyarakat di bagian Indonesia Timur.Â
Selama 5 tahun ini, Kemenhub RI mengembangkan 891 angkutan perintis beragam dari transportasi darat, kereta api, laut dan udara. Kemenhub RI telah melaksanakan program Jembatan Udara untuk meningkatkan konektivitas logistik dengan menyediakan 39 rute.