"Kompasiana berusaha memposisikan para Kompasianers itu sama dan setara. Apakah ia seorang pejabat, public figure, influencer, pekerja, dan lainnya untuk memiliki kesempatan tulisannya bertitel Headline / Pilihan agar tampil di halaman muka/ beranda Kompasiana" ungkap Nurul Uyuy di area jajanan kaki lima, Blok M (25/11/2019).
Daku dan Sam Nugroho mendapatkan sebuah kesempatan bisa ngobrol santai sambil mengunyah bebek goreng di area jajanan kaki lima, Blok M, dengan COO Kompasiana, Nurul Uyuy.Â
Kesempatan itu hadir setelah kami bertiga naik Transjakarta selesai mengikuti syukuran 11 tahun Kompasiana di Museum Bank Indonesia dan penyerahan hadiah pemenang lomba blog Bank Indonesia.
Suasana gelap sekitar jam 20.00 dengan puluhan jajanan kaki lima dan puluhan penikmat kuliner memberi aura pertemanan. Suasana makin syahdu ketika sambil menikmati hidangan diiringi langgam jawa dari seorang ibu paruh baya.Â
Kejadian seperti ini bisa daku bilang jarang daku dengar dilakukan oleh top manajemen platform / produk digital lain diluar kegiatan perusahaan mereka.
Banyak hal yang kami bincangkan menyangkut platform menulis anak bangsa ini, salah-satunya  style dari Kompasianers. Masukan bagi Kompasiana pun kami berikan (maaf tidak di ekspose). Obrolan yang hangat ini sambil kami menggigit suwiran bebek goreng dan tahu goreng serta menyeruput es jeruk.Â
COO Kompasiana yang mirip artis Korea ini memposisikan diri sebagai teman sehingga kami tidak kikuk berdiskusi dengan diri nya.
Iapun tidak menampik bahwa masih ada admin yang masih nyaman dengan kondisi enggan berinteraksi dengan kompasianers. Interaksi kedekatan antara admin Kompasiana dengan kompasianers ini yang jarang ditemui dibeberapa platform lainnya.
Daku mengakui itu benar, para admin Kompasiana itu bisa kita ketahui orangnya dan bila mau bisa kita bisa chat / whats apps. Tapi harap maklum bila private massage low respon maklum mereka juga sibuk dengan rutinitas pekerjaan dan kehidupan pribadi masing-masing, tapi tetap dijawab kok.