Daku pernah dengar sebuah kalimat yang bermakna tentang 'the power of dream' atau  'kekuatan mimpi'. Bisa dibilang kekuatan pikiran yang ada dalam diri kita sungguh luar biasa. Pada saat kita percaya bisa meraih suatu tujuan, maka yang terjadi tujuan itu bisa tercapai, misal Naik Haji.Â
Daku percaya bahwa pikiran kita bisa membantu dalam proses penyembuhkan penyakit yang kita derita. Terdengar tidak mungkin, tetapi faktanya kekuatan pikiran dapat mendorong pasien menuju kesembuhan.
Sebuah contoh nyata pelayanan pemulihan pecandu narkoba di RSKO Jakarta salah-satu therapy-nya menggunakan kekuatan pikiran yaitu sugesti. Cara berfikir mereka kita ubah dengan pemberian sugesti positif bahwa diri mereka bisa pulih dari kecanduannya asalkan mau mengikuti program. Lingkungan dimana mereka tinggal kita sugestikan dapat membantu pemulihan mereka.
Sugesti adalah suatu proses dalam interaksi sosial dengan cara memberikan pandangan atau pengaruh oleh seseorang kepada seseorang lainnya sehingga dapat menggerakkan atau mempengaruhi hati orang tersebut untuk mengikuti pandangan atau pengaruh yang diberikannya. Kesembuhan bisa didapat dengan mengandalkan metode pikiran-tubuh atau mind-body. Â
Mind-body sendiri mengandalkan pikiran dan emosi untuk mempengaruhi kesehatan tubuh. Jangan salah, cara ini telah diaplikasikan semenjak dahulu kala oleh para orang tua, nenek & kakek dan nenek moyang yaitu kerokan dan jamu. Ketika masuk angin para orang tua kita akan mendahulukan pengobatan tradisional seperti kerokan dan minum jamu (obat herbal tradisonal). Salah-satu obat herbal itu yang cukup dikenal dan saat ini sudah dikemas secara modern ialah Tolak Angin.
Masuk Angin diyakini menjadi penyakit yang nyata, namun saat ini pengobatan medis belum memberikan sinkronisasi dengan jenis penyakit tertentu. Bagi daku sendiri penyakit ini mirip influenza karena gejala dan penyebabnya hampir sama. Masuk angin mungkin suatu penyakit yang disebabkan karena berkumpulnya gas yang tidak merata di dalam tubuh.
Tolak Angin Tidak Hanya Sekedar Obat
Berbeda dengan pengobatan dari Barat, pengobatan tradisional menghubungkan kaitan antara pikiran, tubuh dan interaksi sosial. Pada saat kita minum obat yang terjadi hanya hubungan 2 arah dan kita dipaksa bahwa obat yang diberikan akan menyembuhkan. Hal lain akan kita dapatkan ketika minum jamu seperti Tolak Angin.
Daku merupakan keturunan Jawa, Ibu dan Almarhum Bapak ku lahir dan besar di Jawa Tengah. Kebudayaan disana apabila diri kita masuk angin yang pertama dilakukan ialah kerokan lalu minum jamu. Pada saat sudah di Jakarta yang apa-apa serba praktis, akhirnya dicarilah bentuk jamu yang mudah didapat, kemasannya baik dan harga terjangkau.Â
Hidup di Jakarta sangat tidak mungkin selalu menunggu mbok Jamu maka kemudian Tolak Angin menjadi pilihan. Ibu dan Almarhum Bapak membiasakan minum Tolak Angin ketika diri mereka masuk angin. Tidak hanya itu saja pada saat akan berpergian jauh dan merasa ada gejala penyakit mereka pun mengkomsumsi obat herbal ini.