Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

46 Tahun Usia RSKO dan Mengulik Lebih Dalam Program Rehabilitasi Narkoba

8 Juli 2018   04:58 Diperbarui: 8 Juli 2018   14:46 2428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Ahmad Albar hadir memeriahkan Ultah RSKO ke 46 tahun I Deskripsi : (dokpri)

Jadi bagi para pecandu TETAP SAJA TIDAK ENAK menjalani rehabilitasi narkoba. Kenapa para pecandu lebih baik tidak menjalani rehabilitasi narkoba? Karena mereka tahu, dirinya akan di intervensi perilaku mencandu-nya terhadap narkoba yang sudah mereka rasakan kenikmatannya.

Namun, diluaran banyak komentar miring menyangkut para pecandu narkoba yang akan direhabilitasi. Ini daku dapat ketika bergaul, berbicara dengan para blogger, traveler, tetangga, dan masyarakat umum lainnya.

Bagi mereka yang berkomentar miring kalau ada yang ketangkap oleh BNN atau Polisi pastinya pecandu lebih memilih di rehabilitasi narkoba karena lebih enak daripada di penjara. 

Mereka anggap rehabilitasi narkoba bagaikan penginapan saja. Bahkan mereka berenang dengan persepsinya yang bisa direhabilitasi narkoba bagi yang memiliki banyak uang saja dan bisa leyeh-leyeh disana.

Padahal sebenarnya tidak begitu dan perlu diluruskan pula informasinya. Enaknya mereka mendapatkan fasilitas tempat tidur kayu sendiri dengan matras spring bed bahkan kamar tidurnya semuanya ber AC. Tidak hanya itu saja, mereka juga menikmati lemari pakaian dan loker pakaian plastik 4 rak.

Satu kamar untuk kelas III (Yang dibayai program Keswa Kemenkes) terdiri dari 6 sampai dengan 8 tempat tidur. Khusus untuk kamar Special Program (Pecandu dengan kebutuhan khusus -masalah kejiwaan, memiliki penyakit, kecacatan fisik, terlalu muda & tua) didalam kamar terdapat 2 kamar mandi dimana lebih baik dari kamar mandi rumah daku, ubin nya saja dari marmer.

Nah yang perlu diluruskan, mereka bukan tinggal di penginapan. Mereka para recovery addict dikirim oleh kepolisian, kejaksaan, putusan pengadilan dan keluarga untuk mendapatkan tindakan program rehabilitasi narkoba. Program ini menjalankan intervensi memangkas perilaku negatif pecandu (manipulatif, berbagai zat, mencuri, menabrak aturan, dll).

Walaupun RSKO memperkerjakan cleaning service, kebersihan unit rehabilitasi narkoba tetap menjadi tanggung jawab all resident recovery addict. Para resident lah yang melakukan aksi kebersihan dari mereka bangun pagi, setelah morning meeting dan setelah waktu olahraga sore hari.

Full seharian penuh adalah program bahkan tidur siang / malam pun bagian dari program. Tidak ada istilah tinggal di penginapan/hotel bila berada di unit rehabilitasi. Walaupun berada di ruang perawatan rumah sakit, unit rehabilitasi narkoba bukanlah tempat bagi pasien bed rest.

Setengah lima pagi mereka harus bangun dan melaksanakan sholat shubuh berjamaah bagi yang Muslim. Setelah bangun pagi, kondisi kamar harus rapi dan bersih bahkan sprei tempat tidur posisi ketat seperti di hotel dengan logo RSKO di center. 

Pemeriksaan kondisi kamar dilakukan oleh para pimpinan resident setiap pagi. Bila tidak bersih dan rapih maka seluruh yang tinggal di kamar tersebut mendapatkan pembelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun