Thanos (Josh Brolin) duduk terdiam merenung disebuah gubuk sambil memandang sawah dengan padi yang masih menghijau. Tidak jelas apa yang dipikirkan nya. Dengan mimik muka yang sedih ia memandang keindahan alam itu. Bagaikan sebuah misteri ada apa dengan dirinya yang sudah mencapai goal mengumpulkan 6 (enam) infinity stones. Itulah scene terakhir dari film 'Avangers : Infinity War'.
Film yang bisa dibilang meraih sukses di Indonesia. Avengers: Infinity War menjadi film Hollywood dengan pendapatan debut tertinggi sepanjang masa di negeri penduduk terbesar ke 4 di dunia. Kisah pertempuran sekumpulan super heroes, Marvel, meraup total pendapatan 1,8 juta Dollar (sekitar Rp 2,5 milyar) pada hari pertama penayangan di Indonesia. Adapun pencapaian ini diumumkan oleh situs Variety pada Kamis, 26 April 2018.
Tidak hanya di Indonesia saja, Avengers: Infinity War juga berhasil mencatat pendapatan debut tertinggi di Korea Selatan, Filipina, Thailand, Hong Kong, Vietnam, dan Malaysia. Jika ditotal, Avengers: Infinity War sudah meraup pendapatan 39 juta Dollar (sekitar Rp 541 milyar) dari penayangan internasional. Sungguh luar biasa, amazing.
Bukan karena film ini membosankan, bisa jadi daku terlalu kantuk karena malamnya begadang dan memang kurang menikmati film yang tidak memiliki jalan cerita yang kuat (opini yaks). Daku bisa bilang unsur destruktif dalam film ini cukup kental.
Sepertinya para pecinta film berlomba-lomba ingin menonton pada hari pertama penayangan. Mungkin tujuannya agar tidak terpapar kisah dari teman / kerabat / keluarga yang menonton film ini duluan. Berujung antrian panjang terlihat di hampir disetiap bioskop ibukota. Bahkan bioskop disekitar rumah daku seperti Mall Ciputra XXI seluruh studio digunakan hanya untuk penayangan film ini. Adapun Plaza Cibubur XXI sekitar 4 dari 6 Studio digunakan untuk penayangan film super heroes Marvel ini.
Film produksi Marvel Cinematic Universe (MCU) yang digambarkan dalam trailer begitu kolosal yang melibatkan tidak hanya kumpulan super heroes, hadir juga pasukan perang negara Wakanda (Dora Milaje) melawan bala tentara Thanos (black order). Film dengan berlabel kolosal membuat daya tarik yang kuat. Label tersebut memastikan akan ada scene dimana terjadi pertempuran yang hebat dan sengit diantara 2 (dua) kubu dengan jumlah kematian yang masif.
Jangan mengharapkan jalan cerita yang apik dan ada sisi drama (emosi) seperti film Captain Amerika First Avanger dan Iron Man 1. Film ini akan menyuguhkan kehancuran dari awal hingga menjelang akhir film. Kota-kota, bangunan, spaceship, planet dan bahkan mahluk hidup dimusnahkan secara brutal demi mendapatkan 6 (enam) infinity stones oleh Thanos dan bala tentaranya. Lingkup peperangan begitu universe, pertarungan bukan hanya di bumi tetapi juga di alam semesta.
Dalam scene di awal film pun ikon Marvel terbunuh oleh Thanos yang kemudian satu-persatu super heroes ikut tewas sampai akhir film yang menyisakan beberapa super heroes. Bahkan salah-satu Marvel iconic Heroes yang memiliki film sendiri ikut lenyap. Bisa dibilang film ini merupakan ladang pembantaian para super heroes milik Marvel.
Menurutnya keseimbangan alam semesta dapat terwujud dengan memusnahkan 1/2 populasi dari masing-masing planet. Untuk mencapai tujuannya, ia perlu kekuatan yang besar dari infinty stones yang berjumlah 6 (enam) batu berbagai warna tersebut.Â
Infinity stones tersebut terpencar ke berbagai penjuru alam semesta dimana 2 (dua) diantaranya berada di Bumi. Infinity Stone merupakan batu super power dari Yang Maha Kuasa yang terpecah menjadi enam dari peristiwa big bang (ledakan yang menimbulkan terbentuk nya alam semesta).
Thanos Bersama Black Order berusaha mencari infinty stones yang tercerai-berai di alam semesta sambil menimbulkan kehancuran dan geonisida (pembunuhan massal) disetiap planet yang dia taklukan. Bahkan ia begitu tak memiliki rasa ketika melakukan geonisida kepada penduduk planet dimana anak tiri-nya berasal.
----------------------------------------------
Menurut daku film ini cukup ringan dan bisa ditonton segala kalangan kecuali anak-anak Indonesia, entah anak-anak negara lain. Harus dengan pendampingan. Kenapa daku bilang begitu karena dalam film tersebut Thanos terlihat begitu santai membunuh seperti hal yang biasa lakukan sehari-hari. Anak-anak bagaikan spons yang diberi air, mereka begitu mudah menyerap apa yang dia lihat.
Untuk menonton film ini kita tidak perlu berfikir berat hingga mengerutkan dahi. Ikuti saja alur filmnya untuk menikmati film ini tidak usah menebak-nebak karena mau bagaimanapun jagoan pasti menang. Avanger : Infinity War , mudah ditonton tidak bikin pusing bagi pecinta Marvel heroes, pecinta super heroes non Marvel, pecinta film maupun hanya penonton biasa.
Avangers ; Infinty War terlihat mengambil gaya film Thor keempat (Thor Ragnarok) tahun lalu yang memasukkan unsur komedi. Tingkah kocak super heroes terbilang mampu menarik penonton dan menjadi bahan cerita dari mulut ke mulut. Itu yang daku alami sendiri ketika menonton film Thor Ragnarok, dimana daku kemudian menceritakan bagaimana tingkah laku Hulk dalam film tersebut kepada teman-teman kantor dan sepergaulan.
Dari sisi penggambaran sosok sang Villain (Thanos) digambarkan terlihat jahat dengan memiliki jiwa. Dirinya (Thanos) bagaikan orang baik yang salah menimba ilmu. Ia ingin menyelamatkan dunia dengan cara yang tidak benar. Bahkan dirinya mampu mengorbankan perasaannya untuk tujuan yang dianggap-nya mulia tersebut.Â
Film ini memberi emosi dimana Captain Amerika dan Iron Man masih berseteru dan menyimpan rasa sejak Film Captain America : Civil War, mereka pun dipaksa keadaan harus bersatu. Bagaimanakah mereka dipersatukan ? .... ini yang membuat film ini menarik, kelanjutan dari teman tapi musuhan dari film sebelumnya Civil War.Â
Untuk musik sendiri yang digarap oleh Alan Silvestri ketika terjadi pertempuran (battle) tidak begitu memberi kesan dan menggelegar. Jujur daku tidak begitu ingat musik dalam film ini, tidak seperti musik dari film Justice League ( everybody knows-Sigrid & Come Together - Gery Clark).Â
Bagi yang pernah mendengar Kisah Mahabharata baik versi India maupun Jawa. terjadi peperangan besar disana. Terjadi banyak korban jiwa, bahkan anak dan cucu dari Pendawa yang memiliki kedigdayaan ikut terbunuh. Kita pun tau siapa Gatot Kaca (otot kawat, tulang besi, bisa terbang), ia merupakan super heroes pewayangan yang gugur dalam perang di kisah Mahabharata versi Jawa. Ini pun yang terjadi pada Avangers : Infinity War , when the war comes super heroes can be killed.
Ketika menonton jangan langsung meninggalkan tempat duduk ada satu after credit yang layak ditunggu.
-------------------------------------------------------------------------------------
Avanger : Infinity War
- Jenis Film : Action, Adventure, Fantasy
- Produser  : Kevin Feige
- Sutradara : Anthony Russo, Joe Russo
- Penulis    : Christopher Markus, Stephen Mcfeely
- Produksi  : Walt Disney PicturesÂ
- Casts      :Josh Brolin, Scarlett Johansson, Benedict Cumberbatch, Brie Larson, Chris Pratt, Chris Hemsworth, Jeremy Renner, Robert Downey Jr., Zoe Saldana, Cobie Smulders, Chris Evans, Samuel L. Jackson, Danai Gurira
- Durasi    : 149 menitÂ
- Label     : 13+
------------------------------------------------------------------------------------
Salam hangat Blogger Udik dari Cikeas - Andri Mastiyanto
Web [DISINI]
Twitter [DISINI]
Instagram [DISINI]
Email : mastiyan@gmail.com
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H