Dalam beberapa bulan terakhir tersiar berita dan melihat dengan mata sendiri bahwa mall-mall mulai terlihat berkurangnya jumlah pengunjung. Namun, ternyata itu bukan penanda daya beli masyarakat menurun.
Fenomena saat ini memang masyarakat mulai beralih dari belanja secara offline ke online karena sistem keamanan transaksi yang sudah terjamin dengan hadirnya e-commerce. Ini bisa dilihat bahwa daya beli masih tinggi dengan bagaimana masyarakat perkotaan tetap update gaya fashion dunia, menunjukkan itu tidak ada masalah.
Manusia generasi milenial senang membeli model produk terbaru dengan brand-brand ternama. Bahkan banyak yang tidak menyadari brand ternama tersebut merupakan produk Indonesia hasil karya anak negeri.
Masih banyak yang belum tau ada beberapa brand yang dikira produk dari luar negeri ternyata Produk Indonesia. Daku sebut satu-satu, yakni; Eiger, Lea Jeans, Poshboy, Alisan, Tomkins, J-CO, Polygon, Polytron, Byon, Essenza, Excelso, Buccheri, Terry Palmer, Casablanca, The Executive, Edward Forrer, Magno, Gt-Radial, Hoka-Hoka Bento, Nexian, Hypermart, Maspion dan masih banyak lagi.
Bila daku sampaikan ke kerabat, teman- teman daku baik di kantor, traveler, blogger dan lainnya tidak menyangka produk yang mereka gunakan itu produk dalam negeri. Produk-produk itu dibeli dengan nilai terbilang tidak murah. Nah, kemudian kerabat & teman daku  tersadar bahwa produk dalam negeri banyak pula berkualitas tinggi yang sesuai dengan harganya dan tidak murahan.
Nangkring Bersama Kementerian Perindustrian
Kementerian Perindustrian dan Kompasiana mengajak kami para kompasianers untuk berdiskusi dan saling bertukar pikiran mengenai budaya mencintai produk dalam negeri. Tema yang diangkat "Budayakan Cinta Produk Dalam Negeri, Berdayakan Pelaku Industri Dalam Negeri".
Acara keren ini diselenggarakan di sebuah resto di bilangan Jakarta Selatan, Minggu, 17 Desember 2017. Hadir Haris Munandar (Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian), Akhyari Hananto (Founder & Editor in Chief Good News From Indonesia), dan Iwet Ramadhan (Founder TIK by Iwet Ramadhan, Jakarta Creative Hub, Penyiar Radio). Nangkring kali ini dipandu si cantik Chyntia Octaviani yang membuat daku jadi fokus.
Ia menambahkan bahwa Jepang di awalnya era industri belum menghasilkan kualitas seperti sekarang. Dengan meningkatkan daya saing maka akan berujung menaikkan level kualitas barang.
Produk makanan, kosmetik, fashion, mainan, elektronika, telematika saat ini sudah cukup bagus. Ternyata produk Indonesia cukup dikenal ungkap Haris.