Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 104 x Prestasi Digital Competition (69 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Nangkring Itu Tidak Sekadar Nongkrong

20 Oktober 2017   21:17 Diperbarui: 20 Oktober 2017   22:06 1489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Kompasianers bercengkrama dan bergaul di Kompasiana Nangkring I Sumber Foto : Andri M

Kata Nongkrong sangatlah populer pada era 90-an sampai dengan awal 2000-an . Kalau anak baru gede (ABG) pada era MTV masih ngehits pasti inget dengan kutipan kata "Oke anak nongkrong MTV balik lagi di MTV Ampuh, Ajang musik pribumi 20". Pada saat itu remaja Indonesia masih dapat menikmati program musik berkualitas yaitu MTV (Music Television).

Arti kata nongkrong bila diterjemahkan secara harfiah sama dengan jongkok. Nah jongkok bisa dimana saja, bisa di dibawah pohon, didalam rumah bahkan sebetulnya kata itu lebih dekat dengan jongkok di toilet. Generasi milenial perkotaan pastinya tidak asing dengan kata "Nongkrong''. Kata tersebut dalam Bahasa gaul saat ini merupakan sebuah kata yang tidak bisa kita artikan secara saklek / harfiah.

Bila kita gunakan pendekatan anak gaul, kata 'nongkrong' merupakan kegiatan jongkok sambil ngobrol. Tapi, nongkrong juga bisa diartikan duduk sambil berkumpul dan berbincang bersama teman-teman. Biasanya kegiatan ini dilakukan sambil makan dan minum disebuah lokasi tertentu, dan bisa memakan waktu yang tidak sebentar.

Bagi para Blogger Kompasiana (Kompasianers) kegiatan Nongkrong dikenal dengan sebutan Nangkring. Nah, nangkring disini juga jangan diartikan secara harfiah karena berarti duduk disebuah lokasi yang memiliki ketinggian, misal nangkring diatas pohon atau diatas genteng. Bisa daku bilang dikalangan kompasianers kata 'Nangkring' bisa menjadi legend seperti kata 'Nongkrong'. Nangkring merupakan sebuah kegiatan berkumpulnya para kompasianers.

'Nangkring' Acara Meet Up Para Kompasianers

'Nangkring' sebuah kata yang amat familiar bagi para blogger Kompasiana yang beraktivitas di Jakarta. Acara tersebut dalam sebulan bisa dua sampai dengan tiga kali diadakan oleh Kompasiana. Memang acara 'Nangkring' lebih banyak diselenggarakan di Ibu Kota Indonesia - DKI Jakarta dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya. Untuk mengetahui kapan acara Nangkring berlangsung para Kompasianers dapat melihatnya di timeline website Kompasiana baik versi desktop maupun mobile (DISINI).

Deskripsi : Para Komasianers di Kompasiana Nangkring I Sumber Foto : Andri M
Deskripsi : Para Komasianers di Kompasiana Nangkring I Sumber Foto : Andri M
Untuk pemberitahuan / pengumuman acara Nangkring sendiri pastinya diganjar Highlight tetapi tidak selalu Headline. Acara tersebut bersponsor sehingga apa yang dibahas disesuaikan dengan konten dari sponsor. Untuk jumlah kompasaners yang dapat hadir di acara Nangkring dikisaran 30 sampai dengan 50 kompasianers. Bisa dibilang Meet Up nya para kompasianers ya diacara Nangkring.

Ngumpul Sambil Nambah Pengetahuan

Untuk mengadakan meet up disebuah lokasi apakah itu hotel, cafe dan tempat makan pastinya membutuhkan biaya. Tidak bisa bohong bahwa Kompasiana merupakan unit usaha dibawah Kompas Gramedia Grup yang butuh finansial buat menjalankan operasional usaha. Kegiatan nangkring menurut daku menjadi salah-satu lumbung penghasilan bagi Kompasiana sendiri.

Buat daku seorang kompasianers itu oke-oke saja yang penting bisa nulis di platform seperti komunitas munulis sih seneng-seneng aja. Sebagai seorang yang berkerja di sebuah unit rehabilitasi narkoba dan secara tidak langsung membuat daku menjadi superior dibandingkan klien, membutuhkan suasana yang lebih cair dan daku setara atau inferior dengan yang lain.

Deskripsi : Salah-satu narsum Ryuji Utomo seorang atlit memberi wawasan menyangkut pentingnya olahraga I Sumber Foto : Andri M
Deskripsi : Salah-satu narsum Ryuji Utomo seorang atlit memberi wawasan menyangkut pentingnya olahraga I Sumber Foto : Andri M
Walaupun dengan sponsor content bagi daku banyak pengetahuan dan wawasan baru. Misal kemarin ketika daku Nangkring bersama Geliga Krim, daku jadi mengerti bahwa dalam sehari sebaiknya kita 30 menit berolahraga. Kemudian Nangkring bersama Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH)membuat daku jadi paham bagaimana proses mendapatkan sertifikasi Halal. Nangkring-nangkring sebelumnya yang dilaksanakan juga tidak hanya sponsor content tetapi juga menghadirkan narasumber yang pakar dibidang tertentu dimana pembahasannya diluar brand yang mensponsori.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun