Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 104 x Prestasi Digital Competition (69 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sambut Pekan Pancasila, MPR bertemu Netizen

8 Juni 2017   13:05 Diperbarui: 9 Juni 2017   08:49 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pancasila merupakan dasar Negara itu yang daku ingat selalu. Penanaman tentang dasar Negara ini sudah didapatkan semenjak duduk dibangku Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). Negara merasa penting menanamkaan kesadaran atas 5 Sila, yaitu ; Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusian Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dan Permusyawaratan dan Perwakilan, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Entah kenapa banyak elemen masyarakat yang merasa selama 19 tahun reformasi bangsa Indonesia merasakan mulai memudarnya nilai-nilai luhur ke-Indonesiaan. Oleh karenanya Majelis Permusyawaran Rakyat (MPR) berusaha melakukan upaya mengembalikan kembali Pancasila sebagai implementasi dan sistem tindakan sehari-hari. Untuk itu Netizen dan Blogger di ajak ngobrol bareng Ketua MPR RI, tanggal 5 Juni 2017 di Ruang Degelasi - Nusantara V MPRI RI, dalam rangka peringatan Hari Lahir Pancasila ke 72, yakni 1 Juni 1945 - 1 Juni 2017.

Apa yang yang dilakukan ini merupakan gayung bersambut  peringatan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 2017, yang sudah ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016 sebagai hari libur nasional. Ngobrol santai dan diskusi ini dihadiri langsung oleh Ketua MPR RI Bapak Dr. (H.C) Zulkifli Hasan, S.E., M.M dan Sekretaris Jenderal MPR, Ma'ruf Cahyono.

Deakripsi : Ketua MPR Zulkifli Hasan dikerubuti oleh para netizen dan Blogger di Pekan Pancasila I Sumber Foto : Andri M
Deakripsi : Ketua MPR Zulkifli Hasan dikerubuti oleh para netizen dan Blogger di Pekan Pancasila I Sumber Foto : Andri M
Awalnya daku merasa kaget ketika seorang Ketua Lembaga Negara 'Majelis Permusyawatan Rakyat"tanpa sungkan dikeroyok oleh para netizen untuk foto bareng sambal groufie. Ada sekitar 15 menit beliau berada dikerumununan netizen yang berjumlah 100 orang tanpa pengawalan dan pengawasan ajudan. Mungkin daku sebelumnya mengeneralisir bahwa pejabat ada kecendrungan "Jaga Image". Apa yang terlihat ini menurut pendapat daku cara bapak Zulkifli mendekatkan diri pada rakyat yang mengangkatnya sebagai wakil.

Saya Indonesia - Saya Pancasila

Ada apa ditahun ini untuk menyambut hari kelahiran Pancasila, Pemerintah dan berbagai lembaga negara dengan mengadakan Pekan Pancasila. Ada indikasi yang mengkhawatirkan kah menyangkut keberadaan Pancasila !!!!! .... yang daku maksud dengan keberadaan Pancasila yaitu melunturnya prilaku menghormati keberagaman, unsur ketuhanan, rasa adil, dan keterwakilan masyarakat.

Dalam sambutannya didepan para netizen dan blogger, beliau berkata "Pancasila jangan hanya sekedar sebagai nilai filosofis saja. Lebih baik dari itu, Pancasila harus menjadi perilaku sehari-hari manusia Indonesia," kata Ketua MPR Zulkifli Hasan dalam ngobrol bareng Netizen & Blogger, di Gedung Nusantara IV, MPR, Senayan, Jakarta, jumát (5/6/2017).

Apa yang daku tangkap dari apa yang disampaikan Bapak Zulkifli bahwa Pancasila masih berupa dasar Negara yang masih dihafal. Ketidakmampuan dan ketidakmauan untuk menjadikan Pancasila sebagai perilaku dan rutinitas karena pemahaman yang masih kurang. Mungkin untuk itu mengapa MPR mengajak ngobrol para Netizen dan Blogger menjadi agen informasi ajaran Pancasila kepada masyarakat.

Saat ini dikenal dengan eranya generasi milenial. Teori komunikasi bisa berubah dengan kemajuan tehnologi dengan hadirnya jaringan internet. Dalam 3 (tiga) tahun terakhir kecepatan dan jangkauan internet semakin baik dan murah.  Keterlibatan netizen dan blogger dengan gaya komunikasi sesuai masing-masing individu dan jangkauannya diharapkan akan mampu menyampaikan ajaran yang terkandung dalam Pancasila yang memiliki lima sila dan sebagai dasar negara.

Apa yang daku dapat dan ingat dari Sekolah Dasar sampai dengan Sekolah Menengah Umum, bahwa ; 

  1. Ketuhanan Yang Maha Esa : Negara kita memiliki beberapa agama jadi bagi masyarakat dapat saling menghormati agama masing-masing, tidak memaksakan kehendak orang lain beragama seperti kita. Bernegara tidak terlepas dari kehidupan beragama. Ada norma-norma & nilai agama yang patut pula dijadikan pedoman berprilaku.
  2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab: Bersikap adil dan tidak main hakim sendiri serta berani membela kebenaran. 
  3. Persatuan Indonesia : Setiap rakyat Indonesia  memprioritaskan kepentingan kesatuan dan persatuan bangsa ini di atas kepentingan pribadi dan golongan, ingat kita ini berbeda tetapi tetap satu dibawah nama Indonesia, dll.
  4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan, Permusyawaratan dan Perwakilan: Bangsa ini dibentuk menjadi Negara bernama Indonesia dalam mengambil keputusan didahulukan dengan mengutamakan hasil musyawarah dan secara bijak melalui keterwakilan masyarakat.
  5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Sebagai masyarakat yang hidup bernegara dan berbangsa, mari mewujudkan kemerataan sosial yang bukan hanya peran pemerintah saja.   

Diungkapkan bapak Zulkifli bahwa Pancasila itu Gotong Royong, kekeluargaan, kasih sayang, senasib sepenanggungan kebersamaan saling menghormati, dan saling mencintai. Selama 19 tahun reformasi kok saling menyakiti dan silang sengketa. Masyarakat dalam menggunakan social media secara bijak yang tidak menimbulkan kebencian. Sistem etika dan tindakan ini yang menjadi tantangan dalam implementasi Pancasila.  Sistem etika merupakan seperangkat nilai menyeluruh. Tantangan kita hari ini menjadikan Pancasila mengintegrasikan sistem etika dan tindakan dalam Pancasila. 

Deskripsi : Sekretaris Jenderal MPR, Ma'ruf Cahyono. I Sumber Foto : Andri M
Deskripsi : Sekretaris Jenderal MPR, Ma'ruf Cahyono. I Sumber Foto : Andri M
"Dalam menyikapi slogan saya Indonesia - saya Pancasila jangan dijadikan perdebatan. Meributkan terminology hanya akan menguras energy. Lebih baik berbuat yang positif sesuai nilai-nilai pancasila ." Kata Ma'rup Cahyono menekankan apa yang ia sampaikan.

Masih bnyak para netizen dan masyarakat urban yang mempermasalahkan slogan tetapi lupa apa yang mereka ributkan itu tidak memiliki dampak positif. Menurut daku "Saya Indonesia-Saya Pancasila" hanyalah simbol pemasaran maksud baik. 

------------ooo000ooo-----------------

Pekan Pancasila diharapkan dapat menjadi momentum yang tepat bahwa Indonesia memiliki dasar negara yang harus dipegang teguh oleh seluruh rakyat Indonesia. Sebagai masyarakat kita harus ada kemauan dan kemampuan untuk mempraktekkan Pancasila dalam setiap kegiatan. Karena bila tidak dilakukan maka Pancasila hanya akan sebuah kata yang diingat.

Salam hangat Blogger Udik - Andri Mastiyanto ---

twitter : @AndrieGan ,  Instagram : @andrie_gan , email : mastiyan@gmail.com

blog : http://www.kompasiana.com/rakyatjelata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun