Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Masalah Klasik Jakarta "Banjir", Saatnya Menggunakan Aplikasi Z-Alert & Zurich Insurence

21 Maret 2017   05:33 Diperbarui: 22 Maret 2017   02:00 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta, 21-12-2017, Selasa itu daku duduk di teras rumah menunggu hujan berhenti mengguyur di Cikeas Udik. Jam dilengan kanan menunjukkan pukul 07.30 WIB. Sudah saatnya Daku terpaksa menerobos derasnya hujan di Cikeas Udik karena harus masuk kerja sebagai PNS di unit rehabilitasi narkoba RSKO, Ciracas, Jakarta-Timur.  Pada saat menempuh perjalanan, daku pun diganggu oleh kemacetan yang parah sehingga angkutan perkotaan ( angkot ) nomer 97 jurusan Cibubur Junction - Cibubur harus mencari jalan altenatif. Akhirnya pun daku terlambat karena baru sampai pukul 08.45 WIB ditempat kerja daku.

Setibanya di tempat kerja setelah absen, daku menyalakan android dan melihat banyak yang mengshare di group WA kejadian banjir dibeberapa sudut kota. Bekasi, Cileungsi dan yang tidak asing lagi Jakarta di informasikan banjir atau tergenang. Bahkan salah-satu teman di group WA menyampaikan rumahnya mengalam banjir setinggi dada. Tidak hanya group WA, ketika daku membuka social media bertebaran lah status dan share pic menyangkut banjir. 

Dalam diri ada rasa ingin mempercayainya tetapi ada tanya apakah yang ditampilkan di social media dan group WA ini "Hoax" atau memang kejadian sebenarnya. Hanya satu kata "Percaya". Tidak ada seseorang yang bertugas mengklarifikasi apa yang disampaikan oleh teman-teman daku yang mereka share. Hal ini sejatinya merupakan "Masalah". 

Social media saat ini menjadi tempat mengshare berita atau peristiwa oleh penggunanya. Bahkan banyak pengguna social media yang tidak melakukan cross chek menyangkut valid tidaknya berita tersebut. Yang terpenting berita  / kabar yang mereka share sesuai dengan apa yang ada di kepalanya. Daku pun saat ini menyadari bahwa peristiwa banjir merupakan komiditi politik maka perlunya sebuah tools / apps / sosmed yang mampu memberikan kepastian peristiwa dari sumber-sumber terpercaya.

Nangkring Membahas Z- Alert

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun