Mohon tunggu...
Rakyat Jelantah
Rakyat Jelantah Mohon Tunggu... -

Ketika manusia tidak peduli terhadap manusia lain, siapa yang peduli dengan manusia lainnya ? - Rakyat Jelantah

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

"Quarter Life"

6 November 2017   17:52 Diperbarui: 6 November 2017   18:03 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Age is an issue of mind over matter. If you don't mind, it doesn't matter

-- Mark Twain

Sebelum usia 20an kita selalu menanti satu hari spesial setiap tahunnya, hari dimana kita resmi menjadi warga dunia, dimana semua orang bahagia tersenyum melihat kita datang, tetapi hanya kita yang menangis dan mungkin sambil berpikir "what the fuck place is this? ".  Hari-hari berlalu tanpa kita sadari sudah menginjak usia lebih dari 20 tahun, ada yang sudah lulus kuliah, mulai bekerja, maupun sudah merubah status dari single menjadi double.

Mungkin pada saat lebih dari 20 tahun, anda akan lebiih takut menjumpai yang namanya "ulang tahun" karena anda akan semakin tua dan semakin terbebani oleh kewajiban-kewajiban yang dilakukan oleh orang dewasa. Mencari pekerjaan, memutuskan permasalahan sendiri, tidak bergantung pada orang tua, menikah, membayar cicilan, paid your own bill dan sebagainya. Usia 20 an ini memang periode dimana semua fase hidup akan kita lalui (kebanyakan).

Dalam pikiran kita pasti banyak terbentur pertanyaan, how our parents can pass this phase?  Who am I ? whats next ? how I can get the fuckin money for buy house?  Apa passion gue?  ... Ini memang beberapa pertanyaan yang akan timbul dibenak kalian atau bahkan sudah timbul dibenak kalian. Jika ini yang timbul dalam pikiran kalian, jangan khawatir karena memang setiap manusia akan melewati fase ini, yang penting respon kalian melewati ini dan segera bounce back.

Your 20s are your "selfish" years. It's a decade to immerse yourself in every single thing possible. Be selfish with your time, and all the aspects of you. Tinker with shit, travel, explore, love a lot, love a little and never touch the ground -- Kyoko Escamilla

Atau pada saat reuni, kalian melihat teman dengan tingkat kesuksesan diatas pencapaian Anda? It's normal,asalkan tidak terlalu lama dalam rasa iri tersebut dan bisa merubahnya menjadi self motivation, karena setiap pikiran / kejadian yang kita terima bisa menjadi hal negative dan positif, tergantung bagaimana otak dan hati kita merespon hal tersebut.

Mungkin mereka sudah menemukan passionnya lebih cepat, how to find your passion?  Lakukan dengan 110% apa yang sedang kalian kerjakan sekarang, tekuni dan secepatnya passion itu akan muncul. Focus, don't worry about future, if you worrying about future, can you enjoy your present ?Do the best every single minutes in your day not for impress the others but to provin to your self.Hidup ini marathon bukan sprint, mungkin untuk saat ini kalian tertinggal dari teman kalian, tapi sangat mungkin anda akan menyusul teman kalian.

Take a time, rebuild your plan for your life and focus dan anda akan melupakan kegelisahan tersebut. Sekarang nikmati apa yang sedang anda miliki, menangis jika perlu, mengadu kepada Tuhan tapi jangan pernah putus asa. If you stop, anda tidak akan tahu apa yang menunggu kalian di depan. Seperti Joel Embid (Pemain NBA) katakan, Trust The Process.

sumber foto: theodysseyonline.com
sumber foto: theodysseyonline.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun