Perempuan dan pembangunan selanjutnya menilik peran wanita pada dunia politik. Negara yang menganut sistem patriaki seperti Indonesia, perempuan relatif terbatas untuk menjadi politisi karena perpsepsi masyarakat tentang pembagian peran antara pria dan perempuan, terlihat bias. Peran perempuan wanita hanya pada urusan domestik rumah tangga. Â Seharusnya, perempuan paham akan sejarah para pejuang perempuan yang ikut berperan di medan perang, dalam pengobatan, pendidikan dan pengelolaan logistik. Â Hal ini akan memberikan kesempatan dan memberi kemudahan bagi perempuan untuk memperjuangkan isu-isu yang berhubungan dengan kepentingan mereka.
Posisi politik perempuan sebagai ibu bangsa memiliki dua unsur yaitu keperempuanan dan kebangsaan yang terikat dengan kemampuan biologis perempuan sebagai ibu dan peran sosial sebagai ibu rumah tangga. Ibu Bangsa ini bisa dikatakan sebagai strategi gerakan perempuan dengan tidak menimbulkan pertentangan dari kaum laki-laki. Namun, Â disisi lain strategi "Ibu Bangsa" ini memperkuat pembedaan peran antara laki-laki da perempuan dalam masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H