Ramai berita mamak - mamak khawatir anaknya tidak dapat masuk sekolah favorit di DKI karena seleksi usia diprioritaskan dari prestasi dan jarak rumah.
Niat Pemerintah DKI yang menerangkan penerapan kebijakan tersebut agar dapat memberikan prioritas anak usia lewat sekolah, yang diasumsikan tidak mampu pikir dan ekonomi, dapat melanjutkan pendidikan di sekolah negeri.Â
Hal ini kita sayangkan karena niatnya baik namun kurang cermat dalam pengambilan keputusan sehingga berdampak membuat kegaduhan tidak perlu di tengah pandemi.Â
Why?
Karena belum ditegakkan standarisasi kualitas pendidikan sekolah negeri.Â
Apabila standar kualitas sekolah negeri seperti fasilitas sarana dan prasarana, kualitas dan jumlah pengajar, kondisi lingkungan yang relatif sama baiknya, maka masyarakat tidak masalah memilih sekolah negeri di mana saja sama. Mereka mungkin akan memilih sekolah terdekat domisili tinggalnya masing -masing.
Masalah ini sudah puluhan tahun tidak selesai - selesai. Mereka tahu masalahnya, mereka tahu harusnya berbuat apa untuk solusinya, tapi tidak pernah tuntas. Padahal tugas mereka untuk menyelesaikannya hanya membuat terlaksana Pemerataan Standard Kualitas Sarana dan Prasarana. Apakah karena tidak ada niat kuat untuk menyelesaikannya Wallahu'alam bishawab.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H