Asalamualaikum warahmatullahi wabarakatu.
Bapak Bupati
Sengaja kami menulis surat terbuka ini, surat ini anggap saja tidak begitu berarti, surat ini hanya goresan tumpahan kekecewaan kami terhadap kondisi daerah yang kita cintai ini, surat ini jauh dari motif politik, apalagi kepentingan politik, kami tidak begitu paham dengan politik, Â kami menulis surat ini karena memang kami tidak tahan dengan semua persoalan yang terjadi di daerah ini.
Bapak Bupati
Selama ini kami diam, tapi bukan berarti kami tidak mendengar, melihat dan mengetahui begitu banyak sandiwara dan intrik politik yang engkau pertontonkan kepada kami rakyat Bangkep.
Bapak Bupati
Mungkin anda saat ini bisa tertawa dan tersenyum kegirangan karena anda punya semuanya tapi ketahuilah sebagian besar rakyatmu menangis bahkan merintih akan perderitaan ini, APBD Bangkep ratusan Milyar sama sekali kami tidak di rasakan, sebagian besar hanya di peruntukan untuk oprasional pegawai dan perjalanan dinas para pejabat daerah, janjimu mensejahterakan kami dengan program ekonomi kerakyatan hanya surga telinga. Janjimu meningkatkan taraf hidup nelayan, hingga kini tak kunjung tiba, para pedagang di pasar kembali kerumah dengan barang jualan mereka karena tidak laku terjual, padahal dulu engkau berjanji akan mendatangkan investor dan memasukan perusahaan raksasa dari luar negeri yang banyak menyerap tenaga kerja yang memicu perkembangan ekonomi masyarakat bangkep.
Bapak Bupati
Dimana dikomitmenmu memberantas korupsi dan menegakan hukum di daerah ini, Sloganmu membangun tanpa korupsi kelihatannya terbalik menjadi korupsi tanpa membangun, lihat saja ratusan honorer engkau mintakan uang mencapai 25-50 juta rupiah,  padahal kami adalah rakyatmu sendiri. Belum lagi Proyek-Proyek APBD yang kabarnya kau mintakan fee sebesar 10% kepada kontraktor.  Masya Allah... sadar Pak Bupati.
Bapak Bupati
Nuranimu dimana, begitu tega kau peras kami rakyatmu, ketahuilah uang yang kau minta untuk jaminan lolos CPNS K-2, adalah uang yang kami peroleh dari menjual kebun, rumah, tanah, dan harta berharga lainnya. Kami rela kehilangan semua itu demi menjadi PNS. Jangan sampai kau dan keluargamu memakan dan menikmati uang dari haram itu, sadarlah wahai pak Bupati, tolong kembalikan Uang kami..
Bapak Bupati
Selama ini telah ini kami telah banyak mendengar sikap dan tingkah lakumu, kami juga telah mendengar kabar perselingkuhan istrimu dengan sang sopir, hingga akhirnya kau mengusirnya dari daerah ini, bapak bupati kami malu dengan semua itu, di mana harkat dan martabat daerah ini kalau moral pimpinannya seperti itu, bukan itu saja, kami juga dengar Rumah Jabatan Bupati yang hari kau tempati hanya di jadikan pesta miras, bahkan beberapa warga juga melihat dan menemukan tumpakan puluhan bahkan ratusan betas botol minuman keras.. ingat Laknat Tuhan Pak Bupati engkau adalah Pimpinan di daerah ini seharusnya menjadi panutan bagi kami rakyatmu.
Bapak Bupati
Mohon maaf atas kelancangan kami menulis surat terbuka ini, Kami harap engkau sadar dan kembali kejalan yang benar, jalan yang diridhoi tuhan yang maha kuasa, semoga Tuhan mengampuni dosa-dosamu, dosa-dosa yg kau lakukan terhadap rakyat di Banggai Kepulauan.
Wasalam
Dari Rakyatmu yang menderita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H