Mohon tunggu...
Rakna salsabila
Rakna salsabila Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

UIN malik Ibrahim student class of 2024

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Minimnya Literasi Digital Bagi Pelajar dan Mahasiswa di Era Revolusi Industri 4.0

4 September 2024   13:00 Diperbarui: 4 September 2024   14:27 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Literasi digital merupakan pengetahuan serta kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media digital, seperti alat komunikasi, jaringan internet dan lain sebagainya. Sedangkan revolusi industri 4.0 atau yang sering disebut dengan cyber physical system merupakan revolusi yang menitikberatkan pada otomatisasi serta kolaborasi antara teknologi, informasi, serta komunikasi ke dalam bidang industri. Revolusi 4.0 ini sendiri muncul di abad ke-21. Diimplementasikan melalui peningkatan teknologi manufaktur, penciptaan kerangka kebijakan srategis, dan lain sebagainya .Ditandai dengan kehadiran robot, artificial intelligence, machine learning, biotechnology, blockchain, internet of things (IoT), serta driverless vehicle. Dengan adanya revolusi industri merubah banyak sektor, baik sektor pendidikan, sosial, budaya, dll. Yang pada awalnya segala sektor membutuhkan tenaga makhluk hidup, kini semua menggunakan kecanggihan teknologi.

 Di sektor Pendidikan, menggambarkan berbagai cara mengintegritaskan teknologi cyber baik secara fisik maupun non fisik dalam pembelajaran. Pendidikan era revolusi industri 4.0 adalah fenomena yang merespons kebutuhan revolusi industri dengan penyesuaian kurikulum baru sesuai situasi saat ini. Kurikulum tersebut mampu membuka jendela dunia melalui genggaman contohnya memanfaatkan internet of things (IOT),untuk mendukung pola belajar dan pola berpikir serta mengembangkan inovasi kreatif dan inovatif dari peserta didik, guna mencetak generasi penerus bangsa yang unggul dan mampu bersaing. Berdasarkan Indeks Literasi Digital Indonesia yang diselenggarakan oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Katadata Insight Center pada tahun 2021, menyebutkan indeks literasi digital Indonesia masih sangat rendah yaitu berada pada angka 3,49. 

Generasi saat ini disebut generasi unggas(bebas), mereka lebih senang berselancar dimedia massa daripada membaca buku, mereka dengan mudah menelan mentah mentah sebuah berita tanpa memperdulikan kebenarannya, juga dikhawatirkan berselancar kekonten negative, serta kecanduan bermain game. Hal itu sangat mengkhawatirkan iplementasi nilai nilai Pancasila pada setiap jiwa. Sebagai warga negara Indonesia hendaknya kita menjaga ideologi kita yakni Pancasila. Sebagai contoh dampak negative kurangnya literasi digital era ini adalah dengan kita menerima mentah mentah berita yang dapat menggoncangkan rasa persatuan kita sebagai bangsa Indonesia. Pelajar dan mahasiswa hendaknya selalu dibekali dengan ilmu pendidikan pancasila agar selalu mengingat makna dari pancasila,menerapkan sila-sila pancasila, dan meningkatkan rasa nasionalisme pada jiwa mereka. Karena pancasila akan selalu relevan pada setiap perkembangan zaman.

UPAYA UNTUK MENINGKATKAN LITERASI DIGITAL ADALAH:

Pertama, mengevaluasi informasi yang diterima. Apakah informasi tersebut sudah akurat atau hanya kabar yang dibuat oleh salah satu pihak tertentu.

Kedua, memahami jejak digital dari informasi yang diterima. Dengan jejak digital kita menjadi mengetahui dari mana informasi tersebut didapat. 

Ketiga,mengetahui dasar-dasar keamanan internet meliputi password, pengaturan privasi, hingga penyebaran informasi yang dilarang dibagikan.

Keempat, para pendidik mengajari cara berkomunikasi melalui media digital dengan bijak dan tepat.

Kelima, menggunakan media untuk sesuatu yang bermanfaat,untuk belajar atau berkolaborasi

 Dari upaya-upaya berikut, diharapkan dapat meninggkatkan literasi digital bagi setiap pelajar ataupun mahasiswa. Karena segala sesuatu diera revolusi industry 4.0 menggunakan teknologi, agar kita tidak terjerumus ke hal-hal yang menyesatkan dan dapat mempengaruhi kita, sehingga melupakan nilai-nilai Pancasila, untuk itu pentingnya literasi digital dan Pendidikan pancasila untuk meningkatkan jiwa nasionalisme, dan tidak berdampak pada kerusakan negeri ini.

REFERENSI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun