Mohon tunggu...
Muhammad Isnan
Muhammad Isnan Mohon Tunggu... -

rakjatbijaksana adalah merupakan sebuah wadah bagi kreatifitas menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Utamakan Subtansinya

23 Juli 2016   16:05 Diperbarui: 23 Juli 2016   16:21 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untukmu generasi terbaik IMM Averroes

Tulisan ini sebagai pengganti atas ketidakdatangan saya dalam agenda Musywarah Komisariat (MUSYKOM) IMM Averroes XXII

Sebagai forum tertinggi IMM di tingkat komisariat, MUSYKOM hendaknya dijadikan momentum refleksi dan evaluasi akan perjalanan IMM dalam satu periode kepemimpinan. Pelaksanaan musyawarah ini harus selalu diamanahkan sebagai forum perbaikan sebagai sarana menuju kemajuan dalam tubuh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Hilangkan paradigma lama, bahwa forum MUSYKOM dalam IMM sebagai momentum penghakiman atas berbagai kekurangan dalam periode kepemimpinan. 

Maka saya perlu memberikan catatan agar MUSYKOM IMM Averroes XXII menjadi sarana konsolidasi dan regenerasi bagi semua komponen di IMM baik itu kader baru, pimpinan, alumni dan ex-pimpinan. Beberapa saya sampaikan menyikapi perkembangan dan dinamika selama periode 2015-2016. Tentunya subyetifitas saya masih tinggi tetapi saya menggunakan berbagai analisis yang mendukung untuk menggambarkan periode IMM Averroes saat ini.

Pertama,segenap pimpinan IMM Averroes hendaknya segera melakukan komunikasi yang serius dengan berbagai alumni IMM dan ex-pimpinan. Hal ini sangat wajar dilakukan, karena selama satu periode forum alumni jarang dimaksimalkan sehingga banyak agenda IMM yang kurang terekspos terutama alumni IMM. Forum alumni sekarang sudah terfasilitasi di group WAyaitu Kader IMM Averroes. Maka hendaknya segenap kader dan pimpinan harus mampu menggunakan media ini sebagai salah satu instrumen gerakan untuk menunjang dakwah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.

Kedua,menjadikan setiap aktivitas di IMM sebagai gerakan bukan cuma sekedar progam kerja. Tentunya ini sangat berat mengingat tidak ada yang menjadi identitas yang khas dalam periode IMM Averroes saat ini. Kalau boleh jujur, kontrak moral yang menjadi ciri khas IMM Averroes secara turun menurun dalam setiap angkatan belum berani dimunculkan. Sehingga saya melihat, banyak pimpinan IMM ataupun kader IMM yang sudah melupakan ciri khas IMM Averroes.

Ketiga,saya yakini ini menjadi faktor paling utama dalam perjalanan IMM Averroes periode 2015-2016, yaitu faktor dakwah cultural IMM di ranah fakultas teknik UMS. IMM adalah organisasi terbuka dan setiap mahasiswa fakultas teknik adalah obyek dakwah IMM. Jangan dimunculkan bahwa yang ada di IMM adalah mahasiswa yang sudah mengikuti DAD saja, tetapi semua mahasiswa adalah kader IMM dan Muhammadiyah, karena mereka berada dalam amal usaha Muhammadiyah yaitu kampus PTM.

Keempat, bangun sinergisitas yang kuat dengan organisasi kemahasiswa dan pimpinan fakultas teknik UMS. Bukan berniat untuk mendekatkan IMM dengan Birokrasi sehingga membuat IMM tidak kritis. Tapi ebih kepada penguatan peran IMM di fakultas teknik UMS. Karena ini penting agar peran dan fungsi IMM sebagai organisasi ortonom Muhammadiyah tidak dipandang sebelah mata.

Masih banyak yang harus di pikirkan oleh segenap kader dan Pimpinan IMM Averroes untuk menyongsong periode IMM Averroes pasca MUSYKOM XXII. Zaman baru bagai petir, membuat jerami mudah terbakar. Alam liar maupun taman tidak ada yang nyaman dari serangannya. Dalam api baru ini bangsa-bangsa tua bagaikan ikatan ranting di atas api unggun (Muhammad Iqbal). Apa yang ingin saya sampaikan dalam pesan tersebut. Adalah regenerasi IMM tidak akan mengalami perubahan jika hanya dijadikan sebatas rutinitas semata. 

Selama masih ada ketegangan dan konflik yang muncul dalam setiap perjalanan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, maka pimpinan dituntut untuk aktif dan dapat memoderasi setiap konflik sebagai iktiar untuk membesarkan ikatan. Jangan sampai mendung kesukaran selalu memperlihatkan diri sehingga kehidupan ini hanya sebagai pertempuran. 

Kita bersama harus berkomitmen untuk menanggung setiap kegagalan dalam IMM dan kita semua juga harus siap untuk selalu mengorbankan segala yang ada dalam diri kita untuk mengagungkan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Hingga akhirnya kita akan menjadi umat yang terbaik dalam surat Al- Imran ayat 110 ” kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun