Mohon tunggu...
Ikan hias
Ikan hias Mohon Tunggu... Polisi - Idea

Darah muda,tenang, dan revolusi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bapakku dan Cucumu

13 Agustus 2019   08:22 Diperbarui: 13 Agustus 2019   08:25 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku lihat kau Sudah tidak tegap lagi bapak ku,tertatih menahan motor diwaktu pertama kali kau bawa cucu mu kerumah mu.

Dengan alasan kau antar makanan kesukaan ku, supaya kau dapat melihat ku dan cucumu.

Senyuman datar saat itu hendak kau raih kesempatan baik sebagai figur seorang kakek untuk cucumu

Hari ini ku yakinkan dirimu akan nyenyak tidur malam ini karena ada bahagia dihatimu  dia   kakek cucuku yang tidak terbiasa bertemu.

Kelihatan sekali tabiat bapakku yang keras sesaat itu melemahkan hatinya,  melihat tingkah cucunya yang tidak berhenti melakukan aktifitas membutuhkan perhatian sehingga menggelengkan kepalanya.

Hari itu Tiada larangan bagi cucumu dan aku melihat hanya menahan senyum untuk prilaku bapak ku dan cucu mu

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun