Mohon tunggu...
Rakhyan Risnu Sasongko
Rakhyan Risnu Sasongko Mohon Tunggu... -

Ilmu itu bukan sekedar dibaca, ditulis dan dihafal saja. Ilmu itu perlu penghayatan, perenungan, dan pemahaman.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Staf "Akh Ukh, Saya Butuh Perhatian"

4 Januari 2012   01:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:22 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13256432901185504661

Bismillah.. Staf mungkin sebuah kedudukan yang umum akan ditempati oleh seseorang yang masuk sebuah lembaga. Meski memang beberapa orang ada yang langsung menjadi Kadep/koakh atau kedudukan tertentu di atas staf dan ada pula yang selama dua periode menempatai posisi sebagai staf. Yang pasti kedudukan sebagai seorang staf memiliki peran yang sangat penting dalam eksistensi sebuah lembaga. Sayangnya beberapa orang belum terlalu memahami hal ini, bahkan terkadang ada yang cukup acuh dengan keberadaan seorang staf. Yang perlu untuk dipahami disini bukan sebatas mengakui keberadaannya saja, melainkan sebuah perhatian dari seorang kadep/koakh/mas'ul atau kita samakan saja dengan kata qiyadah.. Dia memiliki peran yang penting dalam eksistensi sebuah lembaga, tanpa staf sebuah lembaga akan dipertanyakan keeksistensiannya atau keorganisasiannya. Oleh karennya sebagai seorang qiyadah perlu kiranya untuk memperhatikan kenyamanan stafnya dalam lembaga yang ia pimpin. Hal yang mungkin dianggap sepele oleh sebagain kita, terkadang sangat berharga bagi staf. Misalnya tanya kabar, kondisi, atau mungkin ngajak jalan-jalan, ngobrol, main tebak-tebakkan, atau ngajakin makan, bila perlu ditraktir. (Lo punya duit tak apa, heheheh...). Mungkin konkritnya bisa kita rasakan sendiri saat menjadi staf, dimanapun itu. Kita akan merasa perlu untuk diperhatikan oleh qiyadah kita. Seolah dia adalah orang tua atau kakak kita, tentunya perhatian itu akan sangat berharga sekali. Tidak hanya bentuk perhatian seperti dituliskan diatas, ada berbagai macam hal bentuk perhatian yang akan membuat staf-staf kita nanti akan merasa diperhatikan. Misalnya saja, ketika dalam agenda-agenda lembaga atau depertemen, kita bisa memberikan kepercayaan sebuah kedudukan yang cukup penting. Bisa juga mengajaknya dalam sebuah pertemuan-pertemuan penting, yang kemudian efeknya dapat memberikan pengalaman yang mendidik dan tentu berkesan bagi mereka. Saya rasa hal ini pun pernah dilakukan oleh kakeknya Rasulullah kala beliau masih kecil. Rasulullah kecil dulu selalu dibawa dalam pertemuan-pertemuan pemuka quraisy untuk membicarakan hal-hal penting. Kita dapat melihat hasilnya, Rasulullah adalah orang yang pandai berbicara dan sangat berpengaruh. Kita dapat belajar dari kepemimpinan beliau, dan para sahabat/sahabiyah saat memerankan sebagai seorang qiyadah. Tentu sahabat sekalian lebih memahami hal ini, dan tidak semua apa yang tertulis ini kemudian akan tepat jika diperankan oleh sahabat sekalian. Tapi setidaknya tulisan ini dapat merefleksikan pada diri kita, bahwa jundi/staf kita butuh perhatian kita sebagi qiyadahnya. Peran-peran sebagai seorang mas'ul, sekjen, kadep/koakh, akan sangat mendapatkan sorotan dari para staf/jundinya. Memahami peran kita jauh lebih penting dari sekedar memahami posisi kita. Semoga yang sedikit ini bermanfaat, Wallahualam bi shawab Juga dimuat di http://azamarfa.blogspot.com/2011/03/saya-butuh-perhatian.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun